20 November 2016: Tragedi Kereta Tergelincir di India, 115 Orang Tewas

Tragedi mengerikan terjadi di India Utara pada 20 November 2016 ketika kereta penumpang Patna-Indore Express mengalami kecelakaan yang menewaskan sedikitnya 115 orang.

oleh Shofiyah Sajidah diperbarui 20 Nov 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2023, 06:00 WIB
Kecelakaan kereta tergelincir di India
Para petugas penyelamat sedang mengevakuasi korban di kecelakaan kereta Patna-Indore Express, Kanpur Dehat, India, Minggu, 20 November 2016. (AP Photo/Rajesh Kumar Singh)

Liputan6.com, New Delhi - Tragedi mengerikan terjadi di India Utara pada 20 November 2016 ketika kereta penumpang Patna-Indore Express mengalami kecelakaan yang menewaskan sedikitnya 115 orang.

Melansir Fox News, Senin (20/11/2023), tim penyelamat bekerja tanpa henti sepanjang malam untuk mengeluarkan orang-orang yang masih terjebak di antara reruntuhan 14 gerbong yang tergelincir. 

Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat seiring petugas penyelamat berjuang untuk mendapatkan akses ke salah satu gerbong yang mengalami kerusakan paling parah saat itu.

Hal tersebut dijelaskan oleh direktur jenderal polisi, Daljeet Chaudhary. Ia juga mengatakan bahwa sebanyak 150 orang terluka akibat kecelakaan kereta ini.

Dikabarkan kereta ini tergelincir sekitar jam 03.10 dini hari sehingga mengejutkan para penumpang kereta.

Korban dari tragedi ini baik yang masih selamat maupun telah meninggal dunia dievakuasi dari gerbong yang miring tersebut.

Salah satu penumpang, Ramchandra Tewari memberi kesaksian atas insiden ini. Saat itu, ia mengaku sedang terlelap ketika tubuhnya terlempar ke lantai gerbong ketika kereta tergelincir. 

"Terdengar suara keras seperti gempa bumi. Saya terjatuh dari tempat tidur saya dan banyak barang bawaan menimpa saya…. Saya pikir saya sudah mati, lalu saya pingsan," tutur Tewari dari ranjang rumah sakitnya di kota Kanpur.

Akibatnya, Tewari harus mengalami cedera kepala selepas kecelakaan ini.

Tak hanya itu, penumpang lain bernama Satish Kumar mengatakan bahwa kereta sempat berhenti mendadak untuk kemudian melaju dengan kecepatan normal. 

"Perjalanan dimulai kembali, dan kemudian kami mendengar suara tabrakan… Saat kami keluar dari kereta, kami melihat beberapa gerbong tergelincir," katanya.

Beruntungnya, gerbong kereta yang ditempati Satish Kumar tidak tergelincir seperti gerbong yang lainnya.

Lebih Lanjut Mengenai Kecelakaan Kereta Tersebut

Potret Pengguna Transportasi Kereta di India
Penumpang berdiri pada pintu gerbong kereta yang terbuka saat mereka melakukan perjalanan dengan kereta lokal di Mumbai, India, Kamis (8/9/2022). Biasanya, kereta kelas mewah di India menggunakan lokomotif listrik. (Indranil MUKHERJEE/AFP)

Kendati penyebab pasti kecelakaan masih belum jelas, kecelakaan relatif sering terjadi di jaringan kereta api India yang luas. Jaringan kereta api negara ini bahkan dikabarkan terbesar ketiga di dunia saat itu.

Namun jaringan kereta yang luas ini tidak diiringi dengan sistem persinyalan dan komunikasi modern untuk mendukung operasi yang lebih baik.

Masalah pemeliharaan yang buruk dan kesalahan manusia menjadi salah satu faktor penyebab dari sebagian besar kecelakaan perjalanan kereta di India.

Kereta yang tergelincir tidak hanya jatuh begitu saja di tanah tetapi saling menimpa gerbong yang lain. Gerbong yang bertumpuk ini tentu saja akan membuat gerbong paling bawah menjadi hancur. 

Hal ini dijelaskan oleh Brigjen. Anurag Chibber, pemimpin tim penyelamat tentara. Ia juga menambahkan bahwa tidak jelas berapa banyak orang yang berada di gerbong tersebut.

"Kami khawatir akan ada lebih banyak orang yang tewas di gerbong yang lebih rendah," katanya.

Sementara itu, kepala polisi negara bagian Uttar Pradesh, Javeed Ahmad mengonfirmasi bahwa 115 mayat saat itu telah ditemukan.

Upaya Evakuasi Oleh Petugas

Ilustrasi Kereta Api India
Ilustrasi kereta api India. (Unsplash/Abhishek Upadhyay)

Lokasi insiden tragis ini terjadi di dekat desa Pukhrayan, di luar Kanpur. Kota tersebut merupakan kawasan industri yang berjarak sekitar 400 kilometer di tenggara New Delhi.

Kereta tersebut menghubungkan kota Indore di India tengah dengan timur laut kota Patna dengan panjang jalur sejauh 1.360 kilometer dan waktu tempuh selama 27 jam.

Untuk menjangkau korban kecelakaan kereta yang terjebak di gerbong terbalik tersebut, petugas penyelamat beserta tentara dan anggota pasukan manajemen bencana India bergegas menuju Pukhrayan hanya dalam satu jam setelah kereta dikabarkan tergelincir dari jalur.

Mereka mengevakuasi sejumlah korban yang terjebak dengan menggunakan obor untuk membuka gerbong kereta dan derek untuk mengangkat gerbong dari rel.

Meski demikian, petugas melakukan evakuasi tersebut dengan hati-hati sebab khawatir gerbong akan terguling dan membahayakan korban di dalamnya. Hal ini dilakukan karena saat itu beberapa gerbong dikabarkan berada dalam posisi miring.

"Kami sangat berhati-hati dalam menggunakan obor pemotongan," kata Chaudhary.

Bantuan Bagi Korban dan Duka Cita Keluarga

Ilustrasi Rumah Sakit
Ilustrasi Rumah Sakit (pixabay.com)

Selain itu, petugas medis turut hadir di dekat lokasi kecelakaan memberikan pertolongan pertama bagi sejumlah korban.

Beberapa korban dengan luka lebih serius dirujuk ke rumah sakit di Kanpur menurut pernyataan Chaudhari. Dari sekitar 150 orang yang terluka, 72 orang berada dalam kondisi serius 

Menteri Perkeretaapian Suresh Prabhu dikabarkan tiba di lokasi untuk memantau proses evakuasi dan bantuan untuk korban pada Minggu malam.

Suresh Prabhu menuturkan bahwa kereta khusus telah diatur untuk membawa penumpang yang selamat ke Patna menurut kantor berita PTI. 

Selain itu, ia mengatakan bahwa terdapat sejumlah bantuan termasuk ribuan paket makanan, botol air, dan cangkir teh kepada penumpang yang terdampar di lokasi kejadian.

Keluarga dari penumpang kereta tergelincir ini pun dikabarkan cemas dan bergerak mencari anggota keluarga mereka di antara korban luka maupun tewas di rumah sakit di Kanpur.

Duka cita dan keprihatinan terhadap korban beserta keluarganya disampaikan Perdana Menteri Narendra Modi melalui akun X miliknya.

"Saya sangat sedih atas hilangnya nyawa akibat tergelincirnya jalur ekspres Patna-Indore. Duka saya tertuju pada keluarga yang berduka," tulis Modi.

Rute Kereta Api Lain Dialihkan dan Sejarah Kecelakaan Kereta di India

Ilustrasi Jalur Kereta
Ilustrasi jalur kereta. (Unsplash/Rainx Lee)

Sementara juru bicara Kereta Api India di New Delhi melaporkan dampak lain dari kecelakaan ini yakni peralihan jalur kereta api yang akan melintas di rel tersebut ke rute lain. 

Hal ini mengingat bahwa Kanpur merupakan persimpangan kereta api utama di India sehingga akan ada ratusan kereta yang melewati jalur ini setiap harinya.

Kecelakaan tragis ini pun saat itu tengah diperintahkan untuk dilakukan penyelidikan oleh otoritas kereta api berdasarkan keterangan yang diberikan jubir Saxena.

Sebelumnya terdapat laporan pemerintah India bahwa sekitar 15.000 orang tewas setiap tahun pada tahun 2012 dalam kecelakaan kereta api di negara ini. Faktor penyebabnya sebagian besar disebabkan oleh peralatan yang sudah ketinggalan zaman dan staf yang kewalahan.

Mengulas balik sejarah kecelakaan kereta api di India bahwa hingga tahun 2016, insiden terburuk di negara ini adalah kecelakaan yang terjadi pada tahun 1981. Saat itu kereta penumpang jatuh ke Sungai Baghmati di India utara menelan korban jiwa hampir 800 orang.

Perdana Menteri Modi telah berjanji untuk mengeluarkan dana investasi sebesar $137 miliar (Rp 2 kuadriliun) selama lima tahun ke depan waktu saat itu untuk memperbarui sistem kereta api India. Kereta di negara tersebut dalam setiap hari digunakan oleh sekitar 23 juta penumpang.

Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya