Iran Serang Pakistan dengan Rudal dan Drone, 2 Anak Tewas dan 3 Terluka

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengeluarkan teguran keras atas serangan Iran, mengutuknya sebagai pelanggaran wilayah udara yang tidak beralasan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Jan 2024, 07:16 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2024, 07:15 WIB
Ilustrasi Iran
Ilustrasi Iran (Dok. AFP)

Liputan6.com, Islamabad - Iran melancarkan serangan ke Pakistan pada Selasa (16/1/2024), menargetkan apa yang digambarkannya sebagai basis kelompok militan Jaish al-Adl. 

Kebingungan terjadi menyusul laporan media pemerintah Iran mengenai serangan tersebut menghilang. Serangan ini terjadi setelah Iran menyerang Irak dan Suriah sehari sebelumnya.

Kantor berita IRNA dan televisi pemerintah Iran mengatakan bahwa rudal dan drone digunakan dalam serangan di Pakistan. Press TV, cabang televisi pemerintah Iran berbahasa Inggris, mengaitkan serangan itu dengan pasukan paramiliter Garda Revolusi Iran.

Jaish al-Adl atau "Tentara Keadilan" adalah kelompok militan Sunni yang didirikan pada tahun 2012 dan sebagian besar beroperasi melintasi perbatasan di Pakistan. Para militan mengklaim melakukan pengeboman dan menculik polisi perbatasan Iran di masa lalu.

Iran telah berperang di daerah perbatasan melawan kelompok militan, namun serangan rudal dan drone ke Pakistan belum pernah terjadi sebelumnya.

Laporan-laporan Iran menggambarkan serangan itu terjadi di pegunungan di Provinsi Baluchistan, Pakistan. Demikian seperti dilansir AP, Rabu (17/1).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Respons Pakistan

Peta Iran dan Pakistan
Peta Iran dan Pakistan (Dok. Tangkapan layar Google Maps)

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengeluarkan teguran keras atas serangan Iran.

"Pakistan mengutuk keras pelanggaran wilayah udaranya yang tidak beralasan oleh Iran yang mengakibatkan kematian dua anak tak berdosa dan melukai tiga anak perempuan," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan. "Pelanggaran kedaulatan Pakistan ini benar-benar tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius."

"Pakistan selalu mengatakan terorisme adalah ancaman bersama bagi semua negara di kawasan yang memerlukan tindakan terkoordinasi. Tindakan sepihak seperti itu tidak sejalan dengan hubungan bertetangga yang baik dan dapat secara serius merusak kepercayaan dan keyakinan bilateral."

Dua pejabat keamanan Pakistan mengatakan serangan Iran merusak sebuah masjid di Distrik Panjgur, Baluchistan, sekitar 50 kilometer dari perbatasan Iran.

Serangan itu terjadi ketika Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian bertemu dengan perdana menteri sementara Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Apa yang dibicarakan keduanya itu masih belum jelas.

Baluchistan telah menghadapi pemberontakan skala kecil yang dilakukan oleh kelompok nasionalis Baluchistan selama lebih dari dua dekade. Kaum nasionalis Baluch awalnya menginginkan bagian dari sumber daya provinsi, namun kemudian memulai pemberontakan demi kemerdekaan.

Iran dan Pakistan, yang mayoritas penduduknya suni, sering saling tuduh telah mengizinkan militan beroperasi dari wilayah masing-masing untuk melancarkan serangan.


Irak Tarik Dubesnya di Iran

Ilustras Irak
Ilustrasi Irak. (Dok. AP)

Pada Senin (15/1) malam, Iran menembakkan rudal ke Suriah utara yang menargetkan kelompok ISIS dan ke Irak ke target yang mereka sebut sebagai markas mata-mata Israel di dekat kompleks Konsulat Amerika Serikat di Kota Irbil.

Irak pada Selasa menyebut serangan, yang menewaskan beberapa warga sipil, tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Irak dan menarik duta besarnya dari Teheran.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya