Liputan6.com, Jakarta - National Aeronautics and Space Administration (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat tengah mengembangkan robot canggih berbentuk ular bernama Exobiology Extant Life Surveyor (EELS). Robot ini dirancang untuk menjelajahi bulan Saturnus, Enceladus yang diyakini memiliki lautan tersembunyi di bawah permukaan esnya.
Dikutip dari laman Live Science pada Kamis (18/04/2024), misi utama EELS adalah mencari tanda-tanda kehidupan di lautan tersebut. Desain EELS terinspirasi dari ular karena bentuknya yang fleksibel dan mampu bergerak di berbagai medan.
Robot ini terdiri dari beberapa segmen yang terhubung, memungkinkannya untuk melata, menjangkau celah, dan beradaptasi dengan lingkungan yang tidak rata. Kemampuan ini sangat penting untuk menjelajahi medan es Enceladus yang kompleks.
Advertisement
Baca Juga
Robot NASA untuk misi Saturnus ini dilengkapi dengan berbagai sensor untuk mendeteksi air, bahan organik, dan tanda-tanda kehidupan lainnya. EELS juga dapat beroperasi secara mandiri dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang dikumpulkannya.
Misi EELS berpotensi untuk merevolusi pemahaman kita tentang kehidupan di luar angkasa. Jika EELS berhasil menemukan tanda-tanda kehidupan di Enceladus, Hal ini akan menjadi bukti kuat bahwa kehidupan dapat eksis di luar planet Bumi.
Penemuan ini akan membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang asal-usul kehidupan dan potensi keberadaan kehidupan di planet lain. EELS dapat digunakan di planet lain, seperti Mars untuk membantu menjelajah di bawah permukaan dan bahkan di seluruh permukaan.
Hal ini bisa membantu pencarian kehidupan di Mars jauh lebih mudah. Terutama mengingat para ilmuwan percaya bukti air di Mars bisa tersembunyi di bawah bukit pasirnya.
Teori Adanya Kehidupan di Enceladus
Para ilmuwan menemukan tanda-tanda kehidupan di Enceladus, salah satu satelit Saturnus. Hal ini didasarkan penelitian yang mencermati data yang dikumpulkan wahana antariksa Cassini milik NASA di bulannya Saturnus itu.
Dikutip dari laman Space pada Kamis (18/04/2024) tim Cassini menemukan bukti bahan utama untuk kehidupan dan sumber energi super untuk bahan bakarnya. Para ilmuwan mengetahui gumpalan awan raksasa butiran es dan uap air yang dimuntahkan dari Enceladus kaya akan senyawa organik.
Kini, para ilmuwan yang menganalisis data dari misi Cassini milik NASA yang membawa bukti kelayakhunian. NASA sudah selangkah lebih maju usai menemukan bukti kuat keberadaan hidrogen sianida (HCN), sebuah molekul yang menjadi kunci asal mula kehidupan.
Para peneliti juga menemukan bukti bahwa lautan, yang bersembunyi di bawah lapisan es Enceladus, menyimpan sumber energi kimia yang kuat. Sumber energi yang belum teridentifikasi hingga saat ini itu berupa beberapa senyawa organik, yang beberapa di antaranya berfungsi sebagai bahan bakar bagi organisme.
Sebelumnya, pada 2017, para ilmuwan menemukan bukti di Enceladus tentang materi kimiawi yang dapat membantu mempertahankan kehidupan di lautan. Kombinasi karbon dioksida, metana, dan hidrogen dalam gumpalan awan gas itu menunjukkan adanya metanogenesis, proses metabolisme yang menghasilkan metana.
Metanogenesis tersebar luas di Bumi, dan mungkin sangat penting bagi asal mula kehidupan di planet Bumi.
(Tifani)
Advertisement