Ukraina Peringati Hari Kemerdekaan ke-33 di Tengah Perang dengan Rusia

Perang antara Rusia dan Ukraina berawal sejak serangan pada Februari 2022 dan masih berlangsung hingga saat ini.

oleh Tim Global diperbarui 30 Agu 2024, 13:10 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 13:10 WIB
Ilustrasi bendera Ukraina. (Unsplash)
Ilustrasi bendera Ukraina. (Unsplash)

Liputan6.com, Kyiv - Di tengah konflik dan perang berkepanjangan dengan Rusia, Ukraina memperingati hari kemerdekaannya yang ke-33.

Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik Miroslav Jenca menekankan bahwa dampak perang Rusia dan Ukraina yang mengerikan tidak dapat dibiarkan serta menyerukan perdamaian segera.

"Pada Sabtu, 24 Agustus, Ukraina memperingati hari ulang tahun kemerdekaan ke-33. Selama lebih dari 30 bulan terakhir, jutaan warga Ukraina telah menyaksikan kematian yang tak terbayangkan sebelumnya, dan kehancuran," kata Jenca, seperti dilansir VOA Indonesia, Jumat (30/8/2024).

"Hari itu juga ditandai dengan dua setengah tahun invasi Rusia ke Ukraina, pelanggaran terang-terangan atas Piagam PBB dan hukum internasional. Pada kesempatan ini kami menegaskan kembali komitmen PBB pada kedaulatan, kemerdekaan dan integritas territorial Ukraina."

Jenca menambahkan bahwa berbagai serangan seperti serangan rudal ke sebuah hotel di Kramatorsk, Donetsk, yang menewaskan jurnalis Reuters dan melukai empat jurnalis lainnya, serta serangan-serangan serupa lainnya di garis depan pertempuran telah dilaporkan.

"Penderitaan warga Ukraina tak kunjung reda. Perempuan di Ukraina menghadapi resiko khusus. Jumlah mereka mencapai 56 persen dari 15 juta warga yang membutuhkan bantuan kemanusiaan," tambah Jenca.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rusia Rekrut Warga Negara Asing Jadi Tentara

Prajurit Rusia menjaga area di depan sebuah tank di sebuah jalan di Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023. Menanggapi deklarasi pemberontakan bersenjata oleh kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin. (AP)
Prajurit Rusia menjaga area di depan sebuah tank di sebuah jalan di Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023. Menanggapi deklarasi pemberontakan bersenjata oleh kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin. (AP)

Di sisi lain, Rusia kabarnya membuka lowongan tentara bayaran bagi warga negara asing. Seorang pria berusia 21 tahun asal Sri Lanka salah satu yang ikut serta dalam perekrutan tersebut.

Laporan DW Indonesia yang dikutip Minggu (25/8/2024) menyebut dia mendengar tentang kesempatan bergabung dengan militer Rusia dari sesama warga Sri Lanka. Menurutnya, setelah bertugas selama setahun, dia dan orang tuanya akan mendapatkan kewarganegaraan Rusia.

Kendati demikian, ia tidak menyangka akan dikirim ke garis depan di Ukraina setelah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

"Dia memberitahu bahwa saya tidak akan dikirim ke garis depan, dan hanya akan dipekerjakan sebagai pendukung," kata pemuda itu.

Berdasarkan informasi tersebut, pemuda Sri Lanka itu segera menandatangani kontrak pada bulan Februari dan menerima uang setara dengan US$2.000 atau sekitar Rp31 juta. Selain itu, dijanjikan gaji bulanan sebesar $2.300 (sekitar Rp35 juta) ditambah tunjangan lain.

Pemuda dari Kota Walasmulla, Sri Lanka, ini mengaku dipaksa menandatangani kontrak dengan militer untuk mendapatkan status hukum di Rusia. Pada musim semi, dia terluka dan ditangkap di dekat garis depan Ukraina. Dia setuju untuk menceritakan kisahnya jadi tentara bayaran Rusia tanpa menyebut nama.

Baca selengkapnya.. 

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya