3 September 1939: Inggris dan Prancis Nyatakan Perang Terhadap Jerman

Dua hari setelah Jerman menyerang Polandia, pada 3 September 1939, Inggris dan Prancis menyatakan perang pada Jerman.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Sep 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Bendera Jerman
Ilustrasi Bendera Jerman yang beri bantuan dana hibah untuk ASEAN terkait kesehatan imbas Covid-19. (Pixabay/tvjoern)

Liputan6.com, London - Inggris dan Prancis menyatakan perang dengan Jerman setelah Berlin menginvasi Warsawa dua hari sebelumnya.

Pada pukul 11.15 waktu setempat, Perdana Menteri Neville Chamberlain, mengumumkan batas waktu Inggris untuk penarikan pasukan Jerman dari Polandia telah berakhir, dikutip dari BBC, Selasa (3/9/2024).

Ia mengatakan, duta besar Inggris di Berlin telah menyerahkan catatan terakhir kepada pemerintah Jerman di pagi itu.

Chamberlain melanjutkan: "Saya harus memberi tahu Anda sekarang bahwa tidak ada pernyataan seperti itu yang diterima dan akibatnya negara ini berperang dengan Jerman."

Demikian pula Prancis mengeluarkan ultimatum yang disampaikan di Berlin pada pukul 12.30 waktu setempat. Pernyataan ini isinya menyatakan Prancis akan berperang kecuali batas waktu penarikan pasukan pada pukul 17.00 dipatuhi.

Raja George meminta warga untuk tetap tenang, teguh, dan bersatu dalam masa percobaan ini.

"Tugas ini akan sulit. Mungkin akan ada hari-hari gelap di depan dan perang tidak dapat lagi dibatasi di medan perang. Namun, kita hanya dapat melakukan yang benar sebagaimana kita melihat yang benar dan dengan penuh hormat menyerahkan tujuan kita kepada Tuhan."

Kabinet Perang yang beranggotakan sembilan orang telah dibentuk dengan dua menteri baru, termasuk Winston Churchill sebagai Panglima Pertama Angkatan Laut, jabatan yang dipegangnya saat pecahnya Perang Dunia I. Lord Hankey menjadi Menteri Tanpa Portofolio.

Anthony Eden akan mengambil alih sebagai Sekretaris Dominion dengan akses khusus ke Kabinet Perang.

Undang-Undang Dinas Nasional (Angkatan Bersenjata) telah disahkan yang menjadikan semua pria berusia antara 18 dan 41 tahun wajib mengikuti wajib militer. Angkatan bersenjata telah dimobilisasi untuk perang dan pada bulan Juli wajib militer pertama Angkatan Darat Teritorial telah dipanggil.

 

Polandia: Jerman Bom Sejumlah Kota

Ilustrasi bendera Polandia (AFP)
Ilustrasi bendera Polandia (AFP)

Laporan terbaru dari Polandia mengatakan, Jerman telah mengebom sejumlah kota, beberapa di antaranya tidak terlalu penting atau tidak memiliki kepentingan strategis.

Sekitar 1.500 orang dilaporkan tewas atau terluka dalam serangan pada hari Jumat dan Sabtu.

Dalam siarannya kepada rakyat, Chamberlain menyampaikan kesedihannya bahwa "perjuangan panjang untuk mencapai perdamaian" telah gagal.

Ia melanjutkan: "Saya tidak percaya bahwa ada hal lain atau hal lain yang dapat saya lakukan dan yang akan lebih berhasil."

Sementara, Wakil pemimpin Partai Buruh Arthur Greenwood menuduh Perdana Menteri bimbang ketika "Inggris dan semua yang diperjuangkan Inggris berada dalam bahaya".

Pernyataan perang hari ini diterima dengan sorak-sorai yang meriah. Seperti yang disampaikan oleh Chamberlain kepada DPR, Inggris tidak dapat mengambil bagian dalam konferensi lima negara yang diusulkan oleh Italia saat Polandia sedang diinvasi.

Konferensi ini juga diterima dengan sangat antusias di ibu kota Polandia, Warsawa, di mana massa turun ke jalan di luar kedutaan besar Inggris dan Prancis sambil bersorak dan bernyanyi.

Infografis 10 Stadion Euro 2024 Jerman. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 10 Stadion Euro 2024 Jerman. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya