Ngeri, Alkohol Bisa Buat Pembuluh Darah Dalam Otak Pecah

Risiko serangan stroke sangat tinggi bagi para peminum alkohol.

oleh Adanti Pradita diperbarui 27 Nov 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2016, 17:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Minuman mengandung alkohol memang secara hukum legal pengonsumsiannya. Kendati begitu, minuman beralkohol tetap bisa mengakibatkan seseorang mengidap penyakit tertentu bahkan yang tergolong akut.

Sekelompok ilmuwan di Karolinska Institute, Swedia dan University of Cambridge, Inggris menemukan fakta bahwa minuman beralkohol tidak hanya menyerang organ hati manusia saja tetapi juga bisa memicu serangan stroke pada seseorang.

Melalui penelitiannya yang secara khusus terfokus pada keterkaitan alkohol dengan beberapa jenis penyakit stroke, para ilmuwan menemukan, pengonsumsian minuman beralkohol  berpotensi membuat seseorang alami stroke hemoragik, yaitu pendarahan dalam otak akibat pembuluh darah pecah dan pasokan ke otaknya terganggu.

“Kami menyimpulkan, mengonsumsi alkohol sangat berpotensi memicu terjadinya pendarahan intraserebral dan subarachnoid, keduanya merupakan dua tipe dari penyakit stroke hemoragik,” kata salah satu ilmuwan, Dr. Susana Larsson kepada Medical News Today, Minggu (27/11/2016).

Pendarahan intraserebral dapat diartikan sebagai pendarahan di dalam otak, sementara pendarahan subarachnoid merupakan pendarahan yang terjadi di antara otak dan tulang tengkorak.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya