Berbuat Dosa saat Ramadhan, Ternyata Sholat Taubat Saja Tak Cukup Diampuni Allah Kata Buya Yahya

Sebelum Ramadhan berakhir, sebaiknya segera bertaubat atas perbuatan maksiat yang telah dilakukan saat bulan suci. Jika ingin permohonan ampunnya diampuni, apakah cukup dengan melakukan sholat taubat saja?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 08 Apr 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2024, 02:00 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan dikenal sebagai bulan penuh berkah. Sejatinya, pada bulan suci ini umat Islam lebih banyak berbuat amal saleh ketimbang maksiat. Namun tak dapat dipungkiri masih ada yang melakukan perbuatan dosa, baik itu dosa kecil maupun dosa besar. 

Sebelum Ramadhan berakhir, sebaiknya segera bertaubat atas perbuatan maksiat yang telah dilakukan saat bulan suci. Jika ingin permohonan ampunnya diampuni, apakah cukup dengan melakukan sholat taubat saja?

Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menuturkan, pada dasarnya Allah Maha Pengampun. Dosa-dosa karena perbuatan zina, judi, hingga mabuk jangan khawatir tidak diampuni Allah. Sebanyak apapun dosanya akan sangat mudah bagi Allah untuk mengampuni, asalkan benar-benar taubat.

Buya Yahya menjelaskan, yang dimaksud benar-benar taubat adalah timbul rasa penyesalan atas perbuatan maksiat tersebut, sehingga tidak akan mengulanginya lagi.

“Kalau dia serius bertaubat menuju kepada Allah, orang bertaubat dari dosa seperti yang tidak berdosa. Catatannya adalah serius dalam bertaubat, menyesal dulu,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Ahad (7/4/2023).

“Jadi penyesalan harus dihadirkan dalam hatinya kemudian dirasakan oleh anggota tubuhnya. Sehingga betul-betul (taubat) dia. Kalau ingin melakukan kejahatan tersebut menjadi ketakutan dia,” imbuh Buya Yahya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Jangan Ragu Tidak Diampuni

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Buya Yahya mengatakan, orang yang pernah berbuat maksiat jangan pernah menceritakan apa yang telah dilakukannya kepada manusia, sekalipun itu kepada keluarga atau pasangan. Cukup mengadu kepada Allah saja dan memohon ampun kepada-Nya dengan menyesali perbuatannya.

“Setelah Anda menyesal dan Anda menjaga agar tidak bercerita kepada siapapun dari bangsa manusia, kerjaan Anda hanya mengadu kepada Allah. Maka ketahuilah Allah Maha Pengampun,” katanya.

“Kalau Allah sudah mengampuni gak akan tampak dosa itu. Tidak (ada dosa) di alam barzah, tidak (ada dosa) di Padang Mahsyar, tidak (ada dosa) di akhirat nantinya. Karena sudah diampuni, dihapus oleh Allah,” tambah Buya Yahya.

Buya Yahya mengajak orang-orang yang pernah berbuat dosa agar segera bertaubat kepada Allah. Jangan ragu, sebesar apapun dosanya akan Allah ampuni selama dia serius bertaubat kepada-Nya.

“Bahkan kalau orang berdosa kemudian taubat dengan serius, maka masuk orang yang istimewa. Allah mencintai orang yang bertaubat,” tutur Buya Yahya.


Tata Cara, Niat, dan Doa Sholat Taubat

Hukum dan Niat Sholat Idul Fitri
Ilustrasi Sholat Idul Fitri di Rumah Credit: shutterstock.com

Sebagai panduan, berikut tata cara dan niat sholat taubat. Secara umum, tata cara sholat taubat tidak berbeda jauh dengan sholat lain. Sholat taubat diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat sholat taubat yang dilakukan sebanyak dua rakaat.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى 

Ushall sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aala. 

Artinya: "Aku berniat melakukan sholat sunah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala” 

Setelah niat, dilanjutkan dengan gerakan-gerakan sholat pada umumnya. Seperti takbiratul ihram, membaca doa iftitah pada rakaat pertama, membaca surat Al-Fatihah, membaca surah dalam Al-Qur’an hingga salam pada rakaat kedua.

Doa Setelah Sholat Taubat

Setelah melakukan sholat taubat, dianjurkan untuk berdoa. Kita bisa membaca doa berikut.

 اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ 

Allahumma Anta Rabbi, la ilaha illa Anta khalaqtani, wa ana 'abduka, wa ana ala ahdika wawa'dika mastatha'tu, audzubka min syarrima shana'tu, abu'u laka bini'matika alayya wa abu'u laka bi dzanbi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudzunuba illa Anta. 

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menepati perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.” 

Namun, sebagaimana penjelasan Buya Yahya, sholat taubat saja tidak cukup. Orang yang ingin benar-benar bertaubat harus menyesali perbuatannya dan tidak mengulanginya lagi. Ingat, cukup berceritanya kepada Allah saja, tidak perlu curhat kepada manusia sekalipun itu orang terdekat. Wallahu a'lam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya