Liputan6.com, Jakarta - Mulai bulan depan, pengunjung asing ke Thailand akan dapat merasakan nikmatnya “karantina area” setelah pemerintah mengonfirmasi skema untuk lima provinsi. Menteri Pariwisata Phiphat Ratchakitprakarn mengonfirmasi bahwa Phuket, Krabi, Chiang Mai, Chon Buri (Pattaya), dan Surat Thani (Koh Samui dan Koh Pha-ngan) telah dipilih untuk menjadi pilot skema tersebut.
Wisatawan asing yang memilih karantina akan diminta untuk tetap berada di kamar hotel selama tiga hari pertama masa inap mereka. Mereka akan dites Covid-19, jika mereka negatif setelah tiga hari, akan diizinkan meninggalkan kamar mereka dan berkeliaran bebas di sekitar resor selama sisa karantina 14 hari mereka, melansir dari laman The Thaiger, Sabtu, 6 Maret 2021.
Advertisement
Baca Juga
Selanjutnya, pada akhir periode 14 hari, mereka akan sekali lagi dites virus. Jika negatif, mereka diizinkan untuk melakukan perjalanan di sekitar area karantina.
Untuk memanfaatkan skema tersebut, wisatawan masih harus memenuhi persyaratan lain untuk perjalanan, termasuk mendapatkan Sertifikat Masuk, tes Covid-19 negatif 72 jam sebelum perjalanan, dan asuransi kesehatan yang memadai. Nation Thailand melaporkan bahwa rencana karantina area akan dijalankan oleh 29 agen perjalanan, di bawah pengawasan TAT.
Skema karantina area muncul karena TAT memuji keberhasilan skema “karantina golf” pertama, yang beroperasi dengan cara yang sama. Wisatawan dari negara yang dianggap "berisiko rendah" untuk Covid-19 dapat datang ke Thailand untuk liburan golf di resor golf yang disetujui Kerajaan.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rintangan Terbesar
Kondisi serupa dengan yang ada pada karantina area, dengan pegolf harus menghabiskan tiga hari pertama di kamar mereka, tes negatif untuk virus, dan kemudian menikmati kebebasan di resor.
Perekonomian Thailand telah hancur oleh dampak dari pandemi, khususnya hilangnya pariwisata internasional. Masa karantina wajib selama 14 hari saat ini dipandang sebagai rintangan terbesar yang harus diatasi untuk menggalakan kembali sektor pariwisata.
Pada 2019, pariwisata internasional menyumbang dua triliun baht dari total perdagangan pariwisata 3,01 triliun baht. Pada tahun yang sama, pariwisata menyumbang 17 persen dari PDB Thailand.
Advertisement