Alasan Pemprov Jakarta Laporkan Ibu Bawa Bensin di Balai Kota ke Polisi

Budi Awaluddin mengatakan, melaporkan ibu tersebut karena diduga melakukan tindak pidana.

oleh Ika Defianti diperbarui 28 Okt 2020, 13:17 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2020, 13:17 WIB
Balaikota DKI Jakarta
Balaikota DKI Jakarta. (Liputan6.com/Luqman Rimadi)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membenarkan video viral yang memperlihatkan seorang perempuan membawa bensin dalam botol air mineral mendatangi gedung Balaikota di Jakarta Pusat, di mana kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Gambir.

Kepala Biro Umum dan Administrasi Sekretariat Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, melaporkan ibu tersebut karena diduga melakukan tindak pidana.

"Saya sudah bersurat ke Polsek Gambir, melaporkan bahwa ibu itu melakukan, mengancam pengerusakan aset pemerintah dan mencemarkan nama baik," kata Budi saat dihubungi, Rabu (28/10/2020).

Dia menjelaskan, awalnya pihak Pemprov DKI Jakarta hanya mengamankan barang bukti bensin dalam botol mineral dan melepaskan wanita tersebut, dengan dugaan mengalami gangguan jiwa.

Usai dilepaskan, wanita yang belum diketahui asal usulnya tersebut melaporkan salah satu anggota TNI ke POM Kodam Jaya dengan laporan penganiayaan.

"Ibu itu ternyata melaporkan salah satu TNI, (awalnya) kita berpikir bahwa akhirnya orang POM datang, akhirnya saya jelaskan kronologi semuanya kepada POM itu," jelas Budi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tulis Surat

Ibu tersebut juga menuliskan surat untuk Gubernur DKI Anies Baswedan. Berikut isinya:

Kepada Yang Terhormat Anies Baswedan yang menangani DKI di tempat.

Assalamualaikum Wr Wb

Dengan ini saya menyampaikan surat ini kepada Anies Baswedan. Saya sudah capek sekali dan sudah berulang kali memberikan surat pertemuan, tetapi kamu tidak mau bertemu dengan saya.

Padahal tanpa saya, suara dan gedung, lahan, harta benda, uang rupiah dan kepemimpinan, kedudukan, jabatan itu dari saya. Pura-pura hidupmu masih hidup di jalanan seperti asalmu dahulu pengemis. Setelah saya berikan kamu kesempatan agar kau dipandang oleh rakyat, ternyata kau lupa kulit seperti kacang.

Mungkin asiknya kau menikmati hasil harta benda seorang yang punya harta benda yang sudah kau abaikan, tidak kau pedulikan. Saya mau bertemu kepada kamu sekarang juga dalam rangka sebelum saya kembali ke kepemimpinan kedudukan kepresidenan. Langsung saja saya jadi presidennya dan sebagai wakil presidennya ayah Rhoma Irama.

Saya sekarang ini mengambil posisi kedudukan di kepemimpinan Kapolsek Cawang di Jatinegara. Saya mengambil uang anggaran tunjangan yang berwenang di kepemimpinan saya di harta ini karena rekan-rekan kapolsek lain di wilayah Jakarta ini mengharapkan sekali kepada saya uang tunjangan tersebut sebagai uang saku tunjangan dan uang jalan, dan begitu dengan anggota karena saya belum masuk ke dalam gedung istana.

Saya mengambil uang tunjangan ini di Bank DKI. Khusus di wilayah Jakarta, saya sudah mengambil dalam kesendirian dengan tangan saya sendiri. Penjaga Bank DKI mengatakan kepada saya bahwa saya harus melalui yang menangani DKI yakni Anies Baswedan. Dan saya sudah berkata kepada mereka tidak perlu karena saya yang punya uang rupiah atau dana dari saya, surat keterangan tersebut.

Saya bertanya kepada Anies Baswedan kapan saya memberikan surat keterangan pengambilan uang pinjaman ke Pemda karena Parpol yang berada di Jakarta ini pada tidak terima semuanya. Kita harus bertemu sekarang juga. Demikianlah yang saya sampaikan agar Anies Baswedan langsung bertemu dengan saya sekarang juga.

Harap dapat mengerti, dari yang berwenang, Ibu Negara RI Ernawati Ululaya Nias, anak bunda Ani Yudhoyono/Rhoma Irama pemimpin Kapolsek Cawang, Otista, Jatinegara.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya