Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menerbitkan dan mengirimkan surat edaran kepada seluruh kota/kabupaten, kantor, hotel dan pusat perbelanjaan untuk menyukseskan gerakan hemat energi melalui program Earth Hour 2017 pada 25 Maret 2017 yang jatuh pada malam Minggu.
"Isinya (surat edaran) ialah setiap instansi tersebut diimbau untuk melakukan pemadaman listrik serentak selama satu jam mulai pukul 20.30 hingga 21.30 WIB secara serentak termasuk di Gedung Sate," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Anang Sudarna, dilansir Antara, Rabu, 22 Maret 2017.
Ia menuturkan, selain Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mendukung Earth Hour 2017, sebanyak 13 kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat juga ikut memberlakukan dan mendukung program ini.
"Dan selebihnya diharapkan gerakan hemat energi tersebut dilakukan secara berkelanjutan," kata Anang.
Ia mengatakan program tersebut merupakan program yang berkelanjutan tidak hanya peringatan Earth Hour. Melalui momentum tersebut, warga diingatkan kembali untuk menghemat energi demi keberlangsungan lingkungan hidup, sosial dan ekonomi.
Baca Juga
Advertisement
"Sebenarnya kami mengharapkan gerakan tersebut tidak hanya setahun sekali. Jika gerakan tersebut dilakukan setiap sebulan sekali, bahkan seminggu sekali, maka pengurangan beban lingkungan bakal lebih dahsyat. Ratusan megawatt listrik bisa dihemat," kata dia.
Karena itu, kata dia, melalui program tersebut diharapkan bisa mengurangi beban penggunaan pembangkit listrik dan emisi gas rumah kaca juga dikurangi.
"Kemudian limbah bahan bakar, karena 85 persen PLTU, bahan bakarnya adalah batu bara. Lainnya geothermal dan BBM lainnya. Itu juga bisa kita kurangi," kata dia.
Anang menuturkan selain mengurangi dampak lingkungan, pemadaman listrik serentak berdampak sosial juga. Suplai listrik yang dihemat bisa memeratakan kebutuhan tenaga listrik bagi masyarakat yang sampai saat ini belum merasakan suplai listrik.
"Apabila suplai kita irit, jadi penyediaan listrik bisa lebih luas," ujar Anang.