Copet Berkopiah Cari Mangsa di Tengah Rombongan Jemaah Haji

Di tengah tangis haru keluarga, copet berkeliaran mencari mangsa dari rombongan jemaah haji asal Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 14 Sep 2017, 16:29 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2017, 16:29 WIB
Haji 2017
Rombongan penjemput jemaah haji mendekati bus-bus yang menampung jemaah haji asal Garut. Foto: (Jayadi/Liputaan6.com)

Liputan6.com, Garut - Kepulangan gelombang pertama jemaah haji asal Garut, Jawa Barat, Rabu malam, 13 September 2017, dinodai dengan ulah jahat copet yang mencuri dompet milik keluarga penjemput jemaah.

Siti Robiah Adawiah, salah satu korban pencopetan asal Kampung Sadang, RT 02, RW 04, Kelurahan Sadang, Kecamatan Sucinaraja, Garut, Jawa Barat mengatakan, para pencopet sengaja memanfaatkan suasana berdesakan para keluarga penjemput jemaah saat berada dekat dengan armada bus jemaah.

"Saya lihat sendiri, sebab dia masuk ke kerumunan jemaah pas diteriakin maling sudah masuk kerumunan, dan suasana riuh oleh penjemput, jadi tidak terdengar," ujarnya, Kamis dini hari (14/9/2017).

Selain itu, minimnya pengamanan di sekitar kedatangan armada bus pembawa jemaah haji, menyebabkan pencopet bisa berbaur dengan keluarga penjemput jemaah. "Apalagi, dia sama pakai kopiah putih juga," kata dia.

Siti mengaku, dalam dompet kulit berwarna cokelat yang digondol pencopet, terdapat uang tunai sekitar Rp 350 ribu, tiga buah ATM, KTP,  serta tiga kartu NPWP atas nama dirinya dan Yayasan Riyadhul Musharrif.

"Soal uangnya tidak masalah yang paling penting surat berharganya. Kalau masih ada itikad baik, kembali saja surat-surat berharganya. Silakan melalui pos atau apa lah, ada bukti transaksi perusahaan juga. Ambil saja uangnya, asal jangan surat berharganya," ujarnya pasrah.

Kapolsek Garut Kota Kompol Uus Susilo mengakui informasi kecopetan itu. Namun hingga pagi tadi, belum ada satu pun laporan yang masuk dari keluarga penjemput jemaah haji yang tiba tadi malam. "Sampai saat ini belum ada yang lapor," ujarnya.

Menurutnya, pengamanan keberangkatan dan kedatangan haji sudah terkendali. Namun, copet dengan cerdik memanfaatkan kondisi psikologis jemaah yang ingin buru-buru bertemu para jemaah haji yang datang, sehingga kondisi itu dimanfaatkan betul para penjahat.

"Kalau SOP sudah dilakukan bahkan hanya keluarga jemaah yang boleh masuk dan diberi karcis, tapi pada kenyataannya mereka kadang memperbanyaknya," paparnya.

Dengan adanya informasi kecopetan itu ujar dia, ia berharap pola pengamanan yang akan diperketat untuk keberangkatan dan kedatangan jemaah haji tahun depan.

"Sekaligus bisa sebagai bahan evaluasi dan koreksi seluruh petugas, termasuk koordinasi dengan pihak Kementerian Agama Kabupaten Garut selaku panitia penyelenggara agar pihak keluarga penjemput yang masuk ke dalam dibatasi," ujarnya.

Bahkan berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com tadi malam, ada tiga keluarga penjemput haji yang kehilangan dompet saat penjemputan malam itu. Mereka rata-rata kehilangan dompet saat mendekati bus pembawa rombongan jemaah haji masuk halaman pendopo Kabupaten Garut.

Tetapi, mayoritas korban enggan melaporkan kejadian tersebut ke pihak polisi setempat dengan alasan tidak ada waktu. Sedangkan, para jemaah haji yang telah turun dari busnya masing-masing mayoritas langsung meninggalkan halaman Pendopo Garut, sesaat mereka menjejakkan kakinya kembali ke Kabupaten Garut.

Saksikan video pilihan berikut ini!

Tangis Haru Keluarga

Haji 2017
Bupati Garut, Rudy Gunawan menyabut kepulangan jemaah haji asal Garut. Foto: (Jayadi/Liputaan6.com)

Tangis haru bercampur gembira, mewarnai penyambutan kepulangan gelombang pertama jemaah haji asal Garut, malam tadi. "Jelas sebuah kebahagiaan apalagi ada tiga orang yang berangkat yakni ibu, saudara, dan pak kiai bisa kembali pulang dengan selamat," ujar Kamaludin, salah keluarga jemaah haji yang melakukan penjemputan di halaman kantor Pendopo, Garut.

Meskipun keluarga penjemput lainnya menyemut mendekati seluruh bis yang membawa jemaah sekitar pukul 23.00 WIB itu, Kamal bisa merangsek masuk mencari ibu mertuanya yang menunaikan haji tahun ini.

"Alhamdulillah sudah ketemu dan sehat," ujarnya sambil terisak tangis dengan terharu.

Kepulangan gelombang pertama jemaah haji asal Garut saat ini sedikit berubah. Dari total 404 jemaah yang berangkat bulan lalu, satu orang jemaah dinyatakan meninggal dunia di Tanah Suci karena sakit. Sedangkan, sisanya kembali ke Tanah Air dengan selamat.

Bupati Garut, Rudy Gunawan yang memimpin acara penyambutan kepulangan gelombang pertama jemaah haji asal Garut menilai, proses perjalanan haji seluruh jemaah haji asal Garut tahun ini berjalan dengan baik, bahkan lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Jelas ini sebuah prestasi, meskipun jumlah jemaah asal Garut bertambah, namun jemaah bisa kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan selamat," ujarnya.

Sesuai dengan urutan keberangkatan yang berbeda, rencananya seluruh proses kepulangan jemaah haji asal Garut pun bakal tetap berlangsung hingga 28 September mendatang.

"Kita targetkan seluruh kepulangan berjalan dengan lancar," harap dia.

Dengan keberhasilan itu, Rudy mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak mulai pengelola Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Dinas Kesehatan, MUI, pihak kepolisian, TNI dan petugas lainnya yang berperan besar atas kelancaran seluruh rangkaian ibadah haji seluruh jemaah haji asal Garut.

"Karena tanpa peran besar KBIH yang mayoritas dimiliki oleh para kiai serta seluruh pihak inilah, sehingga seluruh jemaah bisa kembali dengan selamat," puji Rudy.

Disambut gema shalawat di atas podium Babancong, tangis para keluarga serta para jemaah haji yang datang langsung pecah begitu 10 bus pariwisata yang membawa para jemaah memasuki area halaman pendopo Garut.

Mereka langsung berhamburan berebut mendekati bus, tanpa menghiraukan imbauan petugas yang meminta agar seluruh keluarga pengantar jemaah menunggu dengan tertib dan sabar, hingga seluruh jemaah keluar dan turun dari bus yang membawanya.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lapangan, seluruh proses penyambutan kedatangan gelombang pertama jemaah haji asal Garut ini berjalan lancar. Meskipun, satu tronton pembawa barang jemaah terlambat hingga 30 menit dari rombongan bus pembawa jemaah.

Tetapi, kesigapan aparat kepolisian, TNI, Satpol PP, dan para petugas KBIH, seluruh barang bawaan jemaah bisa didistribusikan secara lancar dan aman sampai ke tangan para jemaah atau keluarga yang menjemputnya.

Tahun ini, keberangkatan gelombang pertama jemaah haji asal Garut berjumlah 404 orang plus 6 tenaga pendamping haji. Sedangkan, total jemaah yang berhasil diberangkatkan dari kabupaten Garut tahun ini berjumlah 1.790 orang jemaah yang terbagi dalam lima kloter.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya