Longsor Putuskan Jalur Alternatif Garut - Sumedang

Hujan yang terjadi sejak siang kemarin, menyebabkan jalur alternatif Garut - Sumedang yang berada di kampung, Cipayung, Desa Samida, Selaawi longsor.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 06 Mar 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2019, 10:00 WIB
Hingga tadi malam material lonsgoran masih menutuskan akses jalur alternatif Garut-Sumedang via Selaawi
Hingga tadi malam material lonsgoran masih menutuskan akses jalur alternatif Garut-Sumedang via Selaawi (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Longsor material tanah sepanjang 20 meter, dengan lebar 10 meter, dan tinggi 5 meter, di Kampung Cipayung, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Garut, Jawa Barat, menutup akses jalur alternatif menuju Sumedang via Selaawi, Selasa, 5 Maret 2019, tadi malam.

Kepala Desa Samida, Koko mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak siang hari, menyebabkan tebing pinggir jalan setinggi 8 meter roboh, akibatnya akses lalu lintas kedua arah terhenti.

Beruntung respon cepat bantuan yang diberikan warga sekitar bersama aparat setempat membuat akses roda dua berhasil melintas meskipun dengan kecepatan rendah. "Untuk kendaraan roda empat hingga pukul 21.30 WIB ini masih belum bisa dilewati," ujarnya, Selasa malam.

Tak ayal dengan kondisi seperti itu, beberapa pengendara roda empat yang hendak melintasi jalur Selaawi, terpaksa putar balik mencari jalur lain. "Jauh sedikit tidak apa-apa yang penting lancar dan selamat," ujar Ifran Maulana, salah seorang pemilik roda empat.

Irfan yang berencana menuju Darmaraja Kabupaten Sumedang, akhirnya memilih jalur Malangbong meskipun harus menempuh perjalanan yang lebih lama. Beruntung tidak ada korban dalam musibah alam tersebut.

Garut Rawan Bencana

Seperti diketahui, 16 kecamatan dari total 42 kecamatan di Kabupaten Garut, termasuk daerah rawan bencana. Sebut saja potensi bencana banjir, longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung, gempa, tsunami, hingga letusan gunung api.

Kepala BPBD Garut, Dadi Djakaria mengatakan, sebagian besar belasan kecamatan rawan bencana itu tersebar di wilayah Garut Selatan, dengan topografi pegunungan serta kondisi tanah labil. "Tapi bukan berarti wilayah lainnya seperti utara dan tengah tidak terdapat potensi bencana," beberapa waktu lalu. 

Menurutnya, secara umum seluruh kecamatan di Garut memiliki potensi bencana, seperti longsor, tetapi masih dalam taraf wajar. Tak ayal dengan kondisi itu, Garut menduduki posisi keempat daerah rawan bencana dan menjadi etalase bencana di Jawa Barat, Garut.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya