Liputan6.com, Gorontalo - Penentuan awal Ramadan ditandai dengan munculnya hilal atau bulan baru dari ufuk barat. Setiap daerah di penjuru Indonesia pun punya cara tersendiri untuk menentukan awal bulan puasa tersebut.
Di Provinsi Gorontalo, penentuan awal bulan Ramadan ditentukan dengan cara Tonggeyamo. Tonggeyamo adalah sidang yang dilakukan oleh para khalifah dalam hal ini Gubernur, Bupati, dan pemangku adat dalam penentuan tanggal 1 Ramadan.
Sidang ini digelar setelah mereka memastikan dan mendengarkan keterangan dari tokoh-tokoh agama dan juga pemangku adat dari berbagai daerah di Provinsi Gorontalo yang punya kemampuan menghitung perjalanan bulan.
Advertisement
Baca Juga
Tonggeyamo telah dilakukan dari dulu, sejak Islam baru masuk ke Gorontalo. Tradisi ini memang sudah dilakukan untuk menentukan secara adat Gorontalo terkait penetapan 1 Ramadan.
"Tonggeyamo dilakukan sejak lama oleh kerajaan-kerajaan di Gorontalo, sekarang kami mewarisi dengan menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Tonggeyamo ini semacam sidang isbat yang biasanya kita kenal," kata Ali Mooduto, salah satu pemangku adat Gorontalo, Selasa (5/5/2019).
Ia menjelaskan, tradisi Tonggeyamo biasa dihadiri tokoh adat, tokoh masyarakat, dan pemerintah dan pemangku adat dari berbagai daerah di Provinsi Gorontalo.
Hingga kini masyarakat Gorontalo terus melestarikan adat Tenggyamo tersebut. Pelaksanaannya biasa digelar di rumah dinas atau Yiladia lo Dulohupa yakni rumah adat yang menjadi tempat bermusyawarah.
Namun, seiring berjalannya waktu, proses Tonggeyamo saat ini dilakukan dengan menyesuaikan sidang isbat yang dilakukan pemerintah pusat.
"Dulu sebelum ada sidang isbat ini, Gorontalo sudah sering mengadakan sidang sendiri. Namun, saat ini kami menggelar Tonggeyamo, tinggal menyesuaikan dengan putusan pemerintah pusat," dia menandaskan.
Saksikan juga video pilihan berikut: