Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia diperdagangkan bervariasi mengekor Wall Street, terimbas rencana pertemuan Federal Reserve yang berlangsung dua hari pada pekan ini. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) diprediksi akan menaikkan suku bunga acuannya kembali sebagai hasil pertemuan.
Melansir laman CNBC, Selasa (14/3/2017), indeks Nikkei bergerak mendatar di awal perdagangan. Sementara indeks patokan Australia ASX 200 tergelincir 0,1 persen.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian Kospi Korea Selatan naik 0,44 persen. Penguatan tetap terjadi meski negara ini tengah diliputi ketidakpastian politik setelah langkah impeachment terhadap Presiden Park Geun-hye pada Jumat lalu.
Saat ini, pemain pasar cenderung fokus pada keputusan yang akan diambil FOMC tentang kenaikan suku bunga. Ini menjadi petunjuk tentang seberapa cepat bank sentral AS berencana untuk mengetatkan kebijakan moneternya.
"Pertumbuhan lapangan kerja AS mencapai 235 ribu pada Februari, penurunan pengangguran dan naiknya pertumbuhan upah menjaga Fed di jalur untuk menaikkan suku bunganya lagi pada Rabu," kata Shane Oliver, Kepala Strategi Investasi dan Kepala Ekonom AMP Capital dalam sebuah catatan mingguannya.
Namun, dia menambah, dengan kebijakan moneter AS yang lebih ketat, kenaikan suku bunga akan cenderung bertahap di masa datang. "Tapi data ekonomi AS yang cenderung solid, kita melihat ini tidak bisa menggelincirkan pasar saham," jelas dia.
Sebelumnya, Wall Street bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan Senin seiring para pedagang yang memprediksi Federal Reserve akan memutuskan untuk mengubah tingkat suku bunganya sebagai hasil pertemuan yang berlangsung akhir pekan ini.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average DJI turun 21,5 poin atau 0,1 persen ke posisi 20.881,48. Sementara indeks S&P 500 naik 0,87 poin atau 0,04 persen menjadi 2.373,47 dan Nasdaq Composite bertambah 14,06 poin atau 0,24 persen ke 5.875,78. (Nrm/Gdn)
Â