BEI Dapat Tambahan Dua Emiten Baru

Sepanjang 2017, ada sekitar 7 emiten yang mencatatkan saham di papan pencatatan PT Bursa Efek Indonesia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Mei 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2017, 08:15 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham dua emiten baru akan tercatat di papan pencatatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten tersebut ialah PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) dan PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS).

Saham kedua emiten tercatat di papan pengembangan BEI. TAMU akan menjadi emiten ke-6, sedangkan CSIS menjadi emiten ke-7 tahun ini.

Mengutip keterbukaan BEI, Rabu (10/5/2017), Pelayaran Tamarin Samudra berada pada sektor offshore support services. Saham yang ditawarkan ke publik atau initial public offering (IPO) sebanyak 750 juta saham. Kemudian, saham perusahaan yang tercatat 3 miliar saham. Jadi, total saham tercatat sebanyak 3,75 miliar saham.

Harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar Rp 110 per saham dengan nominal Rp 100. Dengan begitu, perseroan memperoleh dana segar sebanyak Rp 82,5 miliar. Kapitalisasi pasar yang terwujud mencapai Rp 412,5 miliar.

Seluruh atau 100 persen penggalangan dana publik tersebut akan digunakan untuk modal kerja operasional sehari-hari seperti pembiayaan peralatan.

Cahayasakti Investindo Sukses bergerak di sektor properti. Saham perseroan yang ditawarkan ke publik sebanyak 207 juta saham. Saham perseroan yang tercatat 1,1 miliar saham. Total saham tercatat sebanyak 1,307 miliar saham.

Harga saham yang ditawarkan ke publik ialah Rp 300 per saham dengan nilai nominal Rp 100. Dana yang berhasil diraih dari IPO sebanyak Rp 62,1 miliar dan kapitalisasi pasar yang menjadi Rp 392,1 miliar.

Lebih lanjut, dana tersebut akan digunakan sebanyak 78 persen untuk modal kerja, 10 persen untuk membayar utang, dan sisanya 12 persen untuk belanja modal.

 

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya