Sektor Industri Dasar Pimpin Penguatan, IHSG Melemah Terbatas

Investor asing melakukan aksi jual Rp 887,17 miliar di seluruh pasar sehingga menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Mar 2018, 16:21 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2018, 16:21 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah menjelang akhir pekan ini. Akan tetapi, tekanan IHSG tersebut menjadi terbatas pada penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan data RTI, Jumat (9/3/2018), IHSG melemah tipis 9,69 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.433,32. Indeks saham LQ45 susut 0,29 persen ke posisi 1.064,83. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Menjelang akhir pekan ini, ada sebanyak 193 saham melemah sehingga menekan IHSG. 173 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 114 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.459,03 dan terendah 6.382,89.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 331.196 kali dengan volume perdagangan saham 9,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,9 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 887,17 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.785.

Sebagian besar sektor saham melemah, kecuali sektor saham industri dasar naik 1,12 persen, sektor saham pertanian menguat 0,80 persen, sektor saham konstruksi menguat 0,51 persen dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,27 persen.

Sektor saham aneka industri melemah 0,90 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi melemah 0,61 persen, dan sektor saham keuangan tergelincir 0,39 persen.

Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham HOME melonjak 30,84 persen ke posisi Rp 140, saham ERAA mendaki 8,19 persen ke posisi Rp 1.255 per saham, dan saham BGTG menguat 6,78 persen ke posisi Rp 126.

Selain itu, saham-saham yang tergelincir antara lain saham PNIN melemah 4,7 persen ke posisi Rp 1.315 per saham, saham BKSL merosot 4,5 persen ke posisi Rp 212 dan saham POLY terpangkas 3,48 persen ke posisi Rp 111 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,02 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,08 persen, indeks saham Jepang Nikkei melonjak 0,47 persen.

Kemudian saham Shanghai naik 0,57 persen, indeks saham Singapura menguat 0,15 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,38 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, IHSG melemah didorong minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Ia menambahkan, pelaku pasar juga menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Rilis data ekonomi ini akan menjadi penunjuk rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS."Para pelaku pasar akan menantikan rilis data US Nonfarm Payroll yang diperkirakan lebih positif bagi ekonomi AS. Dengan demikian, kepastikan kenaikan suku bunga bank sentral AS pada 21 Maret nanti akan semakin besar," kata Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

IHSG Menguat di Awal Sesi

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan mengekor kenaikan di bursa saham Asia dan wall street. Beberapa indeks sektor saham menguat, kecuali industri saham aneka industri dan keuangan.

Pada pra-pembukaan perdagangan hari ini (9/3/2018), IHSG langsung berada di zona hijau di posisi 6.448,19, naik 5,17 poin atau 0,08 persen. Indeks saham LQ45 meningkat 0,12 persen. Laju IHSG makin terdorong naik dan dibuka dengan penguatan 12,79 poin atau 0,20 persen ke level 6.455,817. Indeks LQ45 tetap menguat 0,12 persen.

Sektor saham yang memimpin kenaikan yakni industri dasar dengan penguatan tajam sebesar 1,14 persen, disusul sektor saham konstruksi menanjak 0,46 persen, dan saham perdagangan 0,41 persen.

Sementara sektor saham aneka industri dan keuangan, masing-masing tergelincir 0,42 persen dan 0,26 persen. Sebanyak 149 saham menguat, 58 saham melemah, dan 92 saham stagnan.

Total frekuensi transaksi saham di awal perdagangan ini tercatat sebanyak 24.047 kali dengan volume 804 juta saham dan senilai Rp 539,7 miliar.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 42,18 miliar. Sedangkan kurs rupiah di level 13.784 per dolar Amerika Serikat (AS).

Nyaris seluruh indeks utama di bursa saham Asia kompak menghijau, kecuali indeks saham Strait Times Singapura yang melemah tipis 0,05 persen.

Penguatan terbesar ditempati indeks saham Kospi Korea Selatan yang mendaki 1,39 persen. Disusul Nikkei Jepang dengan kenaikan 0,96 persen, indeks saham Hang Seng Hong Kong terkatrol naik 0,90 persen. Indeks saham Taiwan menguat 0,32 persen dan indeks Shanghai China naik tipis 0,01 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya