Jika Tokopedia-Gojek IPO, Analis Sebut Bakal Genjot Investor Saham

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menuturkan, jika Gojek-Tokopedia akan menawarkan saham perdana dapat menarik investor untuk berinvestasi saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mar 2021, 19:24 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2021, 19:24 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Analis menilai jika unicorn Indonesia Tokopedia dan Gojek menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal berdampak positif untuk pasar saham Indonesia.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menuturkan, jika Gojek-Tokopedia akan menawarkan saham perdana  dapat menarik investor untuk berinvestasi saham. Hans menilai, pengguna Tokopedia dan Gojek dapat membuka rekening efek, sehingga dapat meningkatkan jumlah investor di pasar saham Indonesia.

Sedangkan dari sisi perusahaan, Hans  menilai, dua unicorn tersebut dapat pendanaan dari pasar modal. Apalagi jika pencatatan saham perdana dilakukan dual listing.

"Dengan dual listing fundraising bisa lebih besar. Apalagi tipe investor di Amerika Serikat sudah tahu perusahaan startup dan teknologi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (13/3/2021).

Ia menuturkan, kalau mencatatkan saham di BEI akan menarik investor generasi muda. Akan tetapi, pendanaan akan relatif terbatas. Meski demikian, IPO perusahaan teknologi dapat menarik dana investor asing untuk masuk ke pasar saham Indonesia.

“Selain itu juga meningkatkan pilihan saham yang dibeli investor. Perusahaan teknologi sudah ada tercatat tetapi masih kecil. Yang besar belum ada. (IPO Gojek-Tokopedia-red) dapat menambah pilihan saham bagi investor untuk investasi,” ujar dia.

Hans menuturkan, IPO unicorn Indonesia seperti Gojek-Tokopedia akan menguntungkan bagi pendiri dan investor. “Semua pihak baik pendiri dan investor akan diuntungkan Dapat pendanaan, akses pendanaan. Investor bisa mendapatkan aset untuk investasi. Jumlah investor di dalam negeri dapat meningkat,” kata dia.

Sebelumnya, unicorn Indonesia Tokopedia dan Gojek dikabarkan merger. Kabar tersebut berhembus sejak awal 2021. Bahkan kabar terbaru dua perusahaan ini telah teken conditional sales and purchase agreement (CSPA).

Langkah ini mendekati kesepakatan merger dua unicorn perusahaan rintisan atau startup Indonesia tersebut. Hal itu seperti dilaporkan D-Insights yang dikutip dari laman Deal Street Asia, dikutip Sabtu, 13 Maret 2021.

Akan tetapi, saat dikonfirmasi hal tersebut, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak membantah ada kabar merger. "Kami tidak dapat menanggapi spekulasi yang ada di pasar,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji menuturkan, jika benar merger Tokopedia dan Gojek terealisasi akan positif untuk dua perusahaan. Hal ini mengingat Gojek dan Tokopedia akan saling mengisi. “Menciptakan entitas lebih kuat dan prestisius. Kombinasi unicorn dan decacorn,” ujar dia.

Ia menambahkan, jika merger Tokopedia dan Gojek terlaksana dapat membentuk entitas gabungan yang dapat menarik investor seiring berpotensi menciptakan kapitalisasi pasar saham yang besar.

Hal tersebut juga dapat menarik dana investor asing meski ada potensi pencatatan saham di dua bursa efek baik di Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.”Bisa naikkan potensi capital inflow di pasar modal. Semestinya potensi dual listing, berpotensi lebih banyak tarik modal dari Asia,” kata dia.

Selain itu, Nafan memprediksi, entitas gabungan Tokopedia dan Gojek berpotensi masuk saham LQ45 mengingat animo dari investor yang baik.  “Dengan masuk saham LQ45 juga dapat menjadi pilihan investasi saham dan menjadi portofolio,” kata dia.

Selain itu, Nafan menilai, IPO Gojek-Tokopedia juga membuat pasar modal Indonesia menjadi semakin dinamis dan menarik.  "Bagus untuk meningkatkan prestise,” kata dia.

Meski demikian, Nafan mendorong agar perusahaan juga tetap mencatatkan fundamental yang baik secara berkesinambungan, menjalankan tata kelola perusahaan yang baik sehingga dapat menjadi pilihan investasi jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya