Penghimpunan Dana dari Pasar Modal Masih Ramai pada Semester II 2021

BEI mencatat terdapat 30 perusahaan yang berada pada pipeline saham bursa dengan total dana yang direncanakan untuk dihimpun sebesar Rp 9,6 triliun hingga 3 September 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Sep 2021, 23:20 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2021, 23:20 WIB
IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai perusahaan masih antusias untuk menggalang dari pasar modal. Hal ini seiring stabilitas nasional dan pemulihan ekonomi yang masih berlanjut pada 2021.

BEI mencatat terdapat 30 perusahaan yang berada pada pipeline saham bursa dengan total dana yang direncanakan untuk dihimpun sebesar Rp 9,6 triliun hingga 3 September 2021.

Sedangkan obligasi dan sukuk sudah 26 emisi yang berada pada pipeline bursa. Obligasi dan sukuk itu akan diterbitkan oleh 17 perusahaan. Total emisi obligasi dan sukuk yang direncanakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut sebesar Rp 24,84 triliun.

Selain itu, perusahaan yang bermaksud menggelar hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang sudah ada di pipeline mencapai 44 perusahaan dengan total dana rights issue yang direncanakan sebesar Rp 116,57 triliun.

"Berdasarkan catatan kami atas dokumen yang disampaikan calon perusahaan tercatat saham, obligasi dan sukuk, sebagian besar direncanakan akan tercatat pada 2021," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, ditulis Selasa (7/9/2021).

Nyoman menilai, perusahaan masih antusias untuk menghimpun dana di pasar modal. Hal tersebut dilihat dari perusahaan-perusahaan yang berada dalam pipeline bursa, menurut Nyoman, jumlahnya masih relatif baik.

"Dalam beberapa hari terakhir, kami juga masih menerima permohonan pencatatan saham. Antusiasme dan optimisme terhadap pasar modal dinilai masih terjaga baik, didorong oleh stabilitas nasional dan pemulihan ekonomi yang masih berlanjut pada 2021," kata dia.

Nyoman menuturkan, penawaran umum saham, obligasi dan sukuk masih terus bertumbuh dengan baik. Hal ini dengan mempertimbangkan stabilitas ekonomi yang tetap terjaga dan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.

"Respons pasar sampai saat ini dinilai positif atas penawaran umum yang dilakukan oleh calon perusahaan tercatat di bursa," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jumlah Investor Meningkat

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dari sisi pertumbuhan calon perusahaan tercatat untuk melakukan pendanaan di pasar modal juga memberikan sinyal positif. Ini seiring makin maraknya minat perusahaan melakukan permohonan pencatatan efek ke BEI.

"Kami juga selalu mengupdate peraturan sesuai perkembangan pasar," ujar dia.

Adapun dari sisi investor di pasar modal juga mengalami pertumbuhan yang positif. Sesuai data yang diperoleh dari KSEI, jumlah investor di pasar modal mengalami pertumbuhan yang baik dari waktu ke waktu.

Hingga 31 Juli 2021, investor di pasar modal telah mencapai 5,8 juta investor atau meningkat 48,7 persen dibandingkan Desember 2020 yang berjumlah 3,9 juta investor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya