Perpanjangan Diskon PPnBM DTP Kendaraan Bakal Jadi Berkah Sektor Saham Otomotif

Besaran insentif diskon PPnBM kendaraan bermotor diperpanjang hingga Desember 2021. Bagaimana dampaknya ke sektor otomotif?

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2021, 13:29 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2021, 13:29 WIB
Pemerintah Berencana Memacu Aturan Ekspor Industri Otomotif
Mobil siap ekspor terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Rabu (27/3). Pemerintah berencana memacu ekspor industri otomotif dengan harmonisasi skema PPnBM, yaitu tidak lagi dihitung dari kapasitas mesin, tapi pada emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memperpanjang diskon pajak atau Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) hingga Desember 2021 dinilai akan berdampak positif untuk emiten otomotif.

Adapun perpanjangan diskon PPnBM kendaraan bermotor tersebut tertuang melalui PMK 120/PMK 010/2021. Besaran insentif diskon PPnBM kendaraan bermotor yang semula diberi sejak Maret-Agustus 2021 diperpanjang hingga Desember 2021.

Analis PT Sucor Sekuritas, Hendrico Gani mengatakan, diskon pajak tersebut menjadi sentimen positif untuk sektor saham otomotif. Hal ini lantaran diskon PPnBM DTP yang diperpanjang untuk sektor otomotif dapat dongkrak penjualan mobil lantaran meringankan pembeli. Dengan demikian diharapkan dongkrak laba seiring kenaikan penjualan mobil.

“Ketika itu terjadi penjualan semakin banyak, laba (perusahaan otomotif semakin banyak-red) ini berikan sentimen positif. Ketika laba makin besar dorong kinerja sahamnya,” ujar Hendrico saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (26/9/2021).

Hal senada dikatakan Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas. Sukarno mengatakan, perpanjangan diskon PPnBM DTP akan berdampak positif ke sektor otomotif termasuk mobil.

“Ada peluang permintaan menjadi meningkat sehingga dampak ke penjualan bisa mampu tumbuh,” ujar dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tergantung Sentimen di Pasar Saham

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menuturkan, PPnBM untuk sektor otomotif juga harusnya diikuti dengan peningkatan daya beli di masyarakat. Sebagian masyarakat masih memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan kesehatan.

Di sisi lain, insentif PPnBM, menurut Reza memang ditujukan agar sektor otomotif kembali bergairah. Diharapkan harga kendaraan akan turun dan dapat terbeli oleh masyarakat.

“Selain itu, dukungan dari bank melalui penyaluran kredit juga perlu diperhatian. Kehati-hatian bank untuk menyalurkan kredit juga bisa berdampak pada pembelian kendaraan. Yak arena sebagian besar orang beli mobil maupun motor lewat angsuran,” ujar dia.

Reza menuturkan, sentimen perpanjangan diskon pajak itu akan dorong sektor saham otomotif. Akan tetapi, menurut dia, hal itu tergantung ke sentimen di pasar. Meski demikian, hal itu juga bergantung pada kondisi nyata di pasar apakah terjadi kenaikan permintaan pembelian kendaraan atau tidak.

Saham Pilihan

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk pilihan saham, Reza menuturkan sejumlah saham dapat menajdi pertimbangan antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS). Sedangkan saham pendukung otomotif antara lain PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM).

Sedangkan Sukarno menuturkan, sentimen diskon pajak akan dorong saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).

“Strategi trading buy. Atau jika harga turun dulu buy on weakness di area support yang kita anggap kuat,” ujar dia

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya