Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT Margautama Nusantara (MUN) resmi menandatangani akta jual beli saham atau sales purchase agreement (SPA) untuk PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang mengelola Jalan Layang MBZ pada Senin, 10 Oktober 2022.
Penandatanganan SPA PT JJC dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur PT MUN Danni Hasan. Adapun PT Marga Utama Nusantara merupakan, anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).
Baca Juga
Dengan penandatanganan SPA tersebut, Jasa Marga resmi divestasi 40 persen dari total 80 persen saham Jasa Marga di PT JJC. Setelah pelaksanaan penandatanganan SPA, komposisi pemegang saham PT JJC saat ini sebesar 40 persen dimiliki PT JTT yang merupakan subholding dari Jasa Marga, 40 persen dimiliki PT MUN yang merupakan anak usaha dari PT NI dan 20 persen lainnya dimiliki oleh PT RSP.
Advertisement
Manajemen Jasa Marga menyatakan, aksi korporasi ini bagian dari strategi korporasi yang dilakukan perseroan melalui program asset recycling untuk optimalkan portofolio bisnis, dalam rangka menyeimbangkan pertumbuhan dan menjaga kesinambungan bisnis perusahaan.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menuturkan, beberapa bulan terakhir ini, Jasa Marga telah diskusi dan negosiasi secara intens dengan manajemen PT MUN sehingga sepakat melanjutkan penandatanganan SPA PT JJC yang memberikan manfaat untuk semua pihak.
“Saya menyampaikan selamat bergabung kepada PT MUN yang kini telah menjadi mitra strategis Jasa Marga dan PT RSP dalam pengusahaan Jalan Layang MBZ,” ujar Subakti seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (11/10/2022).
Jalur Strategis
Ia menuturkan, jalan tol ini merupakan jalur strategis yang memiliki peran penting dalam jaringan Jalan Tol Trans Jawa dengan volume lalu lintas yang terus tumbuh dari tahun ke tahun.
"Saya yakin Jasa Marga dan PT MUN memiliki kesamaan visi dalam mewujudkan penyelenggaraan jalan tol yang profesional, efisien dan berkelanjutan, serta mengutamakan pelayanan terbaik kepada para pengguna jalan tol,” ujar Subakti.
Senada dengan Subakti, Direktur Utama PT MUN Danni Hasan mengatakan Jalan Layang MBZ merupakan proyek strategis yang diharapkan dapat menjadi salah satu aset unggulan Perusahaan sesuai dengan target investasi guna meningkatkan nilai Perusahaan, sekaligus menjadi bukti kongkret kontribusi MUN dalam hal mendukung penciptaan konektivitas nasional.
“Setelah melalui proses yang cukup panjang, MUN akhirnya secara resmi mengakuisisi 40 persen saham Jasa Marga atas PT JJC dengan tetap memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG),” kata Danni.
Advertisement
Strategi Anak Usaha META
Ia menambahkan, aksi korporasi ini merupakan salah satu strategi bisnis Perusahaan untuk pengembangan jalan tol strategis di wilayah perkotaan dengan tingkat pertumbuhan lalu lintas yang terus bertumbuh untuk jangka panjangnya.
PT JJC merupakan Badan Usaha Jalan Tol pengelola Jalan Layang MBZ sepanjang 38 Km yang beroperasi sejak tahun 2019 dengan hak konsesi selama 45 tahun (2017-2062). Jalan Layang MBZ membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat yang merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol jarak jauh yang turut mendistribusikan volume lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Dengan dioperasikannya Jalan Layang MBZ secara terintegrasi, kepadatan pada segmen Jakarta-Cikampek dapat didistribusikan secara efektif dan efisien, sehingga terjadi peningkatan kelancaran lalu lintas pada jalur tersebut yang saat ini menjadi penghubung utama wilayah Jakarta ke arah timur dan sebaliknya.
RUPSLB Nusantara Infrastructure Restui Akuisisi 40 Persen Saham Tol Jalan Layang Jakarta-Cikampek
Sebelumnya, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) baru saja merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada Jumat, 7 Oktober 2022.
Dalam rapat tersebut, perseroan mendapat restu dari pemegang saham terkait rencana akuisisi 40 kepemilikan saham PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) anak usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang mengelola ruas tol Jakarta-Cikampek Elevated Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (Jalan Tol MBZ). Saham sebesar 40 persen yang akan diakuisisi itu nilainya setara dengan Rp 4,38 triliun. Akuisisi akan dilakukan oleh entitas anak perseroan, yakni PT Marga Utama Nusantara (MUN).
"Aksi korporasi ini merupakan salah satu strategi bisnis untuk memperkuat portofolio perseroan di sektor jalan tol,” kata Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk, Ramdani Basri dalam keterangan resmi, Jumat (7/10/2022).
Dia menambahkan, langkah ini sejalan dengan program Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan infrastruktur wilayah yang berkelanjutan, dengan turut serta dalam menciptakan konektivitas antar wilayah.
Jalan Tol MBZ merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia dan menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang pertama di Indonesia karena dibangun di atas ruas tol Jakarta-Cikampek.
"Kami menilai Jalan Tol MBZ merupakan proyek strategis dengan prospek lalu lintas yang padat, sehingga sesuai dengan target investasi perseroan dan diharapkan dapat berkontribusi positif bagi kinerja keuangan di masa mendatang,” ujar Ramdani.
Pada kuartal IV 2022, perseroan melanjutkan beberapa proyek salah satunya pembangunan jalan akses tol dari dan ke Makassar New Port (MNP) sepanjang ±2,2 km (ramp) yang menghubungkan Pelabuhan Lama serta Bandara Sultan Hasanudin ke MNP.
Tak hanya itu, Nusantara Infrastructurejuga tengah melanjutkan proses lelang untuk Jalan Tol Layang Cikunir-Ulujami yang saat ini masih dalam tahap evaluasi tender.
Advertisement