Emiten Kertas Fajar Surya Wisesa Raup Penjualan Rp 10,89 Triliun

PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mencatat penjualan Rp 10,89 triliun. Penjualan tersebut turun 8,74 persen pada 2022. Sedangkan laba terpangkas 80,58 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Feb 2023, 07:19 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2023, 07:19 WIB
Fajar Surya Wisesa Umumkan Laporan Keuangan 2022
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) membukukan penurunan penjualan dan laba pada 2022 yang dirilis Selasa, 14 Februari 2023. .Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 30 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 10,89 triliun.

Raihan itu merosot 8,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 11,93 triliun. Melansir laporan keuangan perseroan, ditulis Rabu (15/2/2023),  perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 9,89 triliun dari Rp 10,32 triliun pada akhir 2021.

Sayangnya hal itu tak membantu Fajar Surya Wisesa menaikkan laba kotor. Laba kotor perseroan sampai akhir Desember 2022 susut 38,66 persen menjadi Rp 991,97 miliar dari Rp 1,62 triliun pada akhir 2021. Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan pendapatan lainnya sebesar Rp 5,5 miliar.

Kemudian beban penjualan sebesar Rp 332,25 miliar, beban umum dan administrasi Rp 167,82 miliar, beban keuangan Rp 271,4 miliar. Pendapatan keuangan tercatat sebesar Rp 149,48 ilia, kerugian selisih kurs Rp 205,53 miliar, dan beban lain nya Rp 1,34 miliar.

Setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 119,93 miliar, turun 80,58 persen dibandingkan laba 2021 sebesar Rp 617,43 miliar. Sehingga laba per saham dasar turun menjadi 48,4 dari sebelumnya Rp 249,17.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 turun menjadi 12,88 triliun dari Rp 13,3 triliun pada Desember 2021. Jumlah liabilitas turun menjadi Rp 7,87 triliun dari Rp 8,18 triliun pada Desember 2021. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan akhir tahun lalu susut menjadi Rp 5,02 triliun dibanding akhir tahun sebelumnya sebesar Rp 5,13 triliun.

 

 

Penutupan IHSG pada 14 Februari 2023

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa, 14 Februari 2023. Penguatan IHSG tersebut juga ditopang aksi beli saham oleh investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,60 persen ke posisi 6.941,85. Indeks LQ45 melambung 0,74 persen ke posisi 960,31. Mayoritas indeks acuan menghijau.  Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.941,85 dan terendah 6.909,88. Sebanyak 268 saham menguat sehingga angkat IHSG. 210 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.136.312 kali dengan volume perdagangan 19 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.154.

Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 266,5 miliar pada momen Hari Valentine 2023. Dengan demikian, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 1,09 triliun pada 2023.

Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham kesehatan memimpin penguatan dengan naik 1,85 persen. Sektor saham energi bertambah 1,22 persen, sektor saham basic melonjak 0,34 persen, sektor saham non siklikal 0,49 persen, dan sektor saham keuangan mendaki 0,23 persen.

Selain itu, sektor saham teknologi bertambah 0,32 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,77 persen dan sektor saham transporasi melambung 1,03 persen.

Sedangkan sektor saham industri dan siklikal masing-masing turun 0,23 persen, serta sektor saham properti melemah 0,21 persen.

 

Bursa Saham Asia Pasifik pada 14 Februari 2023

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Selasa, 15 Februari 2023. Jepang mengumumkan Kazuo Ueda sebagai Gubernur Bank Sentral Jepang baru, menurut laporan Reuters, dikutip dari CNBC.

Seiring kabar tersebut, indeks Nikkei 225 melonjak 0,64 persen ke posisi 27.602,77. Indeks Topix bertambah 0,78 persen ke posisi 1.993,09. Yen Jepang melonjak 131,90 terhadap dolar AS. Imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun di kisaran 0,5 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan mendaki 0,5 persen ke posisi 2.466,86, dan indeks Kosdaq bertambah 0,75 persen ke posisi 778,45. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,18 persen ke posisi 7.430,9 seiring investor mencerna hasil survei kepercayaan bisnis National Australia Bank.

 Indeks Hang Seng melemah 0,15 persen dan indeks Hang Seng teknologi terpangkas 0,93 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai melonjak 0,28 persen ke posisi 3.293,28. Indeks Shenzhen jatuh 0,15 persen ke posisi 12.094,94.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,60 persen ke posisi 6.941 pada Selasa, 14 Februari 2023. Penguatan IHSG ditopang aksi beli saham dan sektor saham kesehatan pimpin penguatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya