Liputan6.com, Jakarta - Cahaya matahari atau angin kini memberi lebih banyak kontribusi energi daripada sebelumnya untuk suplai daya di dunia. Kendati demikian, sumber energi tradisional masih sering diperlukan untuk melengkapi sumber energi terbarukan selama ketersediaannya menurun, pada malam hari, misalnya.
Untuk itu, Hydrostor, startup berbasis di Kanada telah menciptakan sebuah sistem bertekanan balon air yang dapat menyimpan energi terbarukan sampai ia diperlukan, yang dapat mengurangi kebutuhan atas diesel atau gas sebagai sumber cadangan dari daya.
Dikutip dari Science Alert, Minggu (29/11/2015), Hydrostor mengatakan, solusinya bisa bertahan dua kali lebih lama sebagai baterai terbaik yang kita miliki saat ini, dan dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Fasilitas pertama telah dibentuk di Danau Ontario dekat Toronto, Kanada, dengan serangkaian balon yang ditetapkan 55 meter di bawah permukaan air dan terhubung ke jaringan listrik melalui pipa.
"Udara terkompresi telah ada sekitar 40 tahun lamanya," kata CEO Hydrostor Curtis Van Walleghem.
Selanjutnya
Mencari tempat untuk menyimpan udara tersebut, lanjutnya, telah menjadi masalah mengapa udara terkompresi belum diadopsi secara besar-besaran. Pihaknya membuka hingga ribuan situs karena mereka menggunakan tekanan air hidrostatik.
Baca Juga
Material yang digunakan oleh balon bawah laut yang secara teknis disebut baterai (akumulator) itu, sama seperti yang digunakan untuk menaikkan kapal yang tenggelam dari dasar laut. Udara terkompresi merupakan jantung dari sistemnya.
Kelebihan energi diubah menjadi udara terkompresi melalui teknologi besutan Hydrostor, sementara panas yang dihasilkan oleh proses ini disimpan juga melalui penukar panas.
Bila diperlukan, tekanan alami dari danau ini digunakan untuk memompa udara kembali ke tanah, menggerakkan turbin, dan kemudian menghasilkan listrik.
Advertisement
Selanjutnya
Balon di Danau Ontario mampu menampung cukup banyak energi yang bisa disuplai ke 330 rumah. Sang pengembang sistem mengatakan, angka itu dapat dengan mudah ditingkatkan.
"Kami sekarang sedang berfokus pada komersialisasi teknologi ini secara global untuk membawa solusi penyimpanan energi hijau bagi negara di seluruh dunia," ungkap said Van Walleghem.
(why/isk)