Platform Perdagangan Aset Kripto Bityard Ekspansi Pasar ke Indonesia

Berkantor pusat di Singapura, Bityard menyediakan layanan perdagangan aset kripto.

oleh M Hidayat diperbarui 15 Mei 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 11:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin sempat mengalami penurunan harga pada awal Maret lalu di tengah pandemi Covid-19. Namun kini, harganya kembali stabil.

Selain karena Bitcoin adalah aset digital fluktuatif, peristiwa Bitcoin Halving juga memengaruhi harga Bitcoin saat ini. Bitcoin Halving ialah peristiwa ketika rewards untuk menambang blok baru terpotong menjadi setengah. Peristiwa ini terjadi pada setiap 210.000 blok.

Jumlah rewards asli ditetapkan pada 50 BTC, tetapi kemudian berkurang menjadi 25 koin, kemudian lagi menjadi 12,5 koin, dan itu akan kembali turun menjadi 6,25 koin setelah Halving ketiga.

Peristiwa ini membuat Bitcoin lebih sulit untuk diperoleh dan salah satu keuntungannya adalah ia dapat berpengearuh terhadap kenaikan harga Bitcoin. Sebelumnya Bitcoin Halving telah terjadi dua kali, yakni pada 2012 dan 2016. Pada peristiwa Halving ketiga rewards penambangan Bitcoin dibagi menjadi 6,25 BTC.

Sebagian orang meyakini Halving ketiga, yang terjadi 11 Mei pukul 19:23 UTC lalu, tidak akan berbeda dari Halving sebelumnya. Mereka berharap peristiwa itu akan berpengaruh terhadap kenaikan harga Bitcoin, yang kemudian membuat orang tertarik untuk membeli Bitcoin, dan meningkatkan adopsi penggunaan Bitcoin di berbagai sektor.

Benjamin Novotny selaku Branding and Public Relations Manager Bityard, sebuah contract trading platform aset kripto, mengklaim bahwa di tengah peristiwa Halving Bitcoin tahun ini terlihat semakin banyak pengguna Indonesia mendaftar di Bityard.

"Saya pikir Halving Bitcoin di 2020 akan mengarah pada penerimaan Bitcoin lebih lanjut di pasar Indonesia. Kami juga sangat optimistis tentang masa depan Bitcoin di pasar Indonesia" ujar Benjamin dalam keterangan tertulis.

 

Pemicu perubahan harga

Karena jumlah reward mining Bitcoin berkurang, Bitcoin Halving juga akan menjadi pemicu perubahan harga. Namun ia akan lebih sulit diprediksi daripada perubahan harga setelah Halving tahun 2016 silam.

Terlepas dari itu, setelah itu Benjamin meyakini harga Bitcoin akan meningkat signifikan. Lantas, bagaimana cara untuk bisa meraih keuntungan dari pasar yang bersifat volatile seperti ini?

Dia menyebut, jika memang pegiat Bitcoin ingin memanfaatkan momentum ini dengan baik, ia harus memiliki manajemen risiko yang baik pula dan tidak serakah serta gegabah ketika melihat harga Bitcoin turun.

 

Harga kembali normal

Ben mengatakan walau dalam tempo singkat, Bitcoin mungkin sedang mengalami penurunan harga, dan umumnya harganya akan kembali naik dalam waktu beberapa bulan ke depan.

"Banyak orang mencari peluang untuk menggunakan leverage untuk memperbesar keuntungan mereka dan kami percaya akan ada lebih banyak trader setelah Halving tahun 2020 ini dibandingkan setelah Halving tahun 2016. Kami ingin menyambut pengguna di seluruh dunia untuk trading di Bityard," kata Benjamin.

Berkantor pusat di Singapura, Bityard menyediakan layanan perdagangan aset kripto aman, mudah, dan cepat di lebih dari 150 negara. Bityard menganut konsep produk "Complex Contracts Simple Trade" dan bertujuan untuk memberikan pengalaman perdagangan yang disederhanakan kepada pelanggan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya