Liputan6.com, Islamabad - Prospek ekspor jeruk kinnow terus meningkat menyusul kenaikkan hasil produksi di Pakistan yang tentu saja meningkatkan potensi volume pengiriman ke pasar asing baru. Tak hanya itu, Director Harvest Tradings Ahmad Jawad mengatakan, para eksportir Pakistan juga melihat adanya peningkatan pesanan yang lebih besar dari pasar Indonesia.
"Transaksi pengiriman musim ini diharapkan meningkat dari US$ 200 juta menjadi US$ 225 juta musim ini. Angka tersebut naik dari US$ 175 tahun lalu akibat peningkatan pesanan dari pasar Indonesia," ungkap Jawad seperti dikutip dari Freshplaza.com, Rabu (24/12/2014).
Baca Juga
Ekspor kinnow ke Indonesia meningkat tahun lalu setelah kesepakatan bersama mengenai langkah-langkah sanitasi untuk produk-produk pertanian efektif diberlakukan. Selain itu, penyesuaian bea pembelian kinnow Pakistan di bawah Prefential Trade Agreement (PTA) juga diprediksi dapat meningkatkan ekspor ke Indonesia.
Advertisement
Sementara itu, langkah Rusia untuk melarang impor buah dan sayur dari AS serta Uni Eropa juga memperkuat optimisme para eksportir kinnow. Jawad yakin, larangan tersebut dapat menguntungkam para eksportir buah asal Pakistan dan negara-negara Asia lain.
Meski begitu, para pedagang asal Pakistan masih mengharapkan pesanan yang lebih besar dari Indonesia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan negara importir kinnow lain. Hal ini lantaran para eksportir kinnow telah meingkatkan kualitas pengolahan, pemilihan dan kemasan buah tersebut.
Sejumlah survei telah dilakukan di lahan pertanian kinnow di Punjab pada awal Oktober. Survei tersebtu dilakukan untuk mengidentifikasi standardisasi dan sertifikasi kelayakan pertanian kinnow untuk pasar Uni Eropa.
Selain kinnwo, para petani Pakistan juga tengah mengembangkan produksi jeruk sitrus. (Sis/Ndw)