Permintaan Meningkat Dongkrak Harga Minyak

Harga minyak menguat didorong dari permintaan global meningkat terutama dari Asia dan Amerika Serikat.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mei 2015, 06:21 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2015, 06:21 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah menguat di awal pekan seiring permintaan global meningkat diimbangi sentimen dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat.

Harga minyak mentah jenis Brent naik 53 sen menjadi US$ 65,90 per barel setelah menyentuh level terendah harian di level US$ 64,72. Sedangkan harga minyak acuan AS naik 8 sen menjadi US$ 59,80 per barel.

Penguatan harga minyak didukung dari permintaan kuat di Asia dan AS. Hal itu ditunjukkan dari permintaan meningkat pada April di tengah perlambatan ekonomi meski pun harga minyak cenderung naik.

Hal ini ditunjukkan dari impor minyak mentah Jepang naik 9,1 persen year on year (YoY) menjadi 3,62 juta per barel pada April. Selain itu, impor minyak mentah China mencapai rekor 7,4 juta per barel pada bulan lalu.

Selain permintaan minyak mentah meningkat, dolar AS menguat juga mempengaruhi harga minyak. Penguatan dolar AS membuat minyak mentah dalam denominasi dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

"Fundamental secara keseluruhan menunjukkan harga minyak masih baik," tulis riset Barclays, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (26/5/2015).

Sentimen lainnya berasal dari Iran berencana meningkatkan produksi minyak sebesar 170 ribu barel per hari pada Maret 2016. Iran merupakan salah satu negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC yang berencana tingkatkan ekspor hingga 1 juta barel. (Ahm/)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya