BKPM Minta Pemda Sediakan Tenaga Kerja Siap Pakai

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan 16 perusahaan padat karya bakal merekrut tenaga kerja secara besar-besaran.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Okt 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2015, 14:00 WIB
20151005-MRT Senam-Pagi
Para pekerja proyek MRT melakukan senam pagi di halaman proyek MRT di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/10/201). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan telah ada 16 perusahaan yang akan membangun pabrik di Indonesia hingga 2018. Dari perusahaan tersebut, akan diserap tenaga kerja sekitar 123 ribu orang.

Untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja dan membantu pembangunan ekonomi wilayah bersangkutan, BKPM meminta pemda untuk menyediakan tenaga kerja siap pakai terutama tenaga kerja telah terlatih.

"Kita mengharapkan (ke pemda), supaya izin usaha dipermudah, selain itu juga permudah cari tenaga kerja. Jadi perlu sekarang pemda siapkan tenaga kerja siap pakai," kata‎ Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis‎ di Balaraja, Banten, Senin (5/10/2015).‎

Azhar menuturkan, pembangunan industri padat karya di suatu wilayah ini memiliki multiflier effect yang luar biasa bagi masyarakat sekitar. Dicontohkannya, industri padat karya yang memiliki rata-rata pegawai sekarang mencapai 8.000 pekerja, maka membutuhkan jenis makanan yang jumlahnya paling tidak sama dengan jumlah pekerjanya.

‎"Kalau 8.000 pekerja itu makan siang berarti ada 8.000 telor, sayur, pisang, itu yang bisa dibudidayakan dengan masyarakat sekitar. Itu kita mintakan ke perusahaan supaya bekerja sama dengan pemda agar masyarakat dapat penghasilan tambahan juga," ‎tegas Azhar.‎

Seperti diketahui, BKPM telah memastikan 16 perusahaan padat karya bakal merekrut tenaga kerja secara besar-besaran hingga mencapai 121 ribu tenaga kerja.

Kepala BKPM Franky Sibarani berharap langkah ini bisa menahan laju pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akhir-akhir ini marak terjadi. "Ada 16 perusahaan dalam waktu dekat ini dan ke depan akan merekrut 121 ribu tenaga kerja di hampir 15 kabupaten kota. Ada dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Barat," kata Franky saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (5/10/2015).

Ke-16 perusahaan padat karya, yang terlibat dalam tahap pertama program investasi padat karya menciptakan lapangan kerja tersebut, terdiri 3 penanaman modal asing (PMA) dan 2 penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat. Dengan total rencana investasi Rp 5,8 triliun, perusahaan di Jawa Barat ini ditargetkan bisa menyerap 29.580 orang tenaga kerja, dengan perincian 20.580 orang pada tahun 2015-2016 dan 9.000 orang pada tahun 2017-2019.

"Perusahan padat karya tersebut berada di Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang," ungkap Franky.

Sementara itu, di Provinsi Jawa Tengah terdapat 8 PMA dan 3 PMDN, dengan total rencana investasi Rp 13,1 triliun dan realisasi investasi Rp 9,6 triliun. Sebelas perusahaan ini ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja 91.705 orang, dengan perincian 53.305 orang pada tahun 2015-2016 dan 38.400 orang pada tahun 2017-2019.

"Berbeda di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Jepara, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kota Salatiga dan Kota Semarang," tutur dia.

Ke-16 perusahaan padat karya tersebut terdiri atas industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebanyak 7 perusahan dengan total rencana investasi Rp 2,2 triliun dan realisasi investasi Rp 2,7 triliun. Industri ini akan menyerap sekitar 58.300 orang tenaga kerja dalam kurun waktu 2015-2019. ‎ (Yas/Ahm)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya