Petani Bisa Raup Untung Besar dari Sawah Mina Padi

Mina padi telah dikembangkan di Indonesia atas bantuan dari FAO.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 20 Jul 2016, 13:58 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2016, 13:58 WIB
Pemerintah menargetkan 200 ribu hektar sawah mina padi pada 2017.
Pemerintah menargetkan 200 ribu hektar sawah mina padi pada 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menargetkan 200 ribu hektar sawah mina padi pada tahun depan. Langkah tersebut diambil karena pengembangan mina padi menguntungkan para petani.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menuturkan, ‎mina padi membuat petani bisa mereguk keuntungan dari panen padi dan ikan.

"Contohnya di sawah itu ada kanal kecil, dipelihara dengan ikan murah, lele, sampai yang mahal nila dan udang. Begitu udang nilainya dua kalinya," kata dia di Gedung BPPT Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Dia mengatakan, petani juga bisa memanfaatkan ikan sebagai pembasmi alamiah hama. Lalu, petani juga bisa mengurangi pemakaian pupuk. "‎Kotoran dari ikan, ada pupuk, mengurangi kebutuhan pupuk," ujar dia.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil penelitian, padi yang dihasilkan dari mina padi memiliki kadar gula 0 persen. Artinya, padi tesebut tak masalah jika dikonsumsi oleh orang yang menderita deabetes.

Rizal Ramli mengatakan, mina padi telah dikembangkan di Indonesia atas bantuan dari Food and Agriculture Organization (FAO) di tahun 2015 terhadap 25 hektar lahan di Indonesia. Hasilnya, dari setiap hektar menghasilkan rata-rata padi 6 ton dengan ikan sekitar 2 ton.

Secara hitungan, pendapatan petani meningkat dari hanya Rp 24 juta per hektar karena hanya mengelola padi menjadi Rp 30 juta per ha.

"Kalau dia sawah doang hanya Rp 24 juta. Bisa tambah keuntungannya nyaris Rp 30 juta per hektar," ujar dia. (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya