Harga Emas Melonjak Akibat Kekhawatiran Perang Dagang

Harga emas naik 2,8 persen pada minggu ini, kenaikan mingguan terbesar sejak April 2016.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Mar 2018, 07:31 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2018, 07:31 WIB
20161024-Menengok Proses Pembuatan Emas Batangan di Rusia-Rusia
Seorang pekerja mengangkat emas batangan 99,99 murni yang selesai dicetak di pabrik logam mulia Krastsvetmet, Rusia, 24 Oktober 2016. Krastsvetmet merupakan salah satu produsen terbesar di dunia dalam industri logam mulia (Reuters/Ilya Naymushin)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik ke level tertinggi dalam satu bulan pada perdagangan Jumat karena ancaman perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang diperkirakan juga akan disusul oleh negara lain. Investor berebut untuk memindahkan portofolio ke investasi yang aman.

Mengutip Reuters, Sabtu (24/3/2018), harga emas di pasar spot naik 1,6 persen ke angka USD 1.349,56 per ounce pada pukul 1.33 siang waktu New York.

Harga emas di pasar spot sempat mencapai angka tertinggi sejak 19 Februari di USD 1.350,20 per ounce.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman April ditutup naik USD 22,50 atau 1,7 persen pada USD 1.349,90 per ounce.

Ada beberapa sentimen yang mendorong harga emas merangkak naik. Pertama adalah kekhawatiran akan perang dagang AS dengan China.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menerapkan tarif USD 60 miliar untuk produk China. Hal itu membuat China mengambil langkah pembalasan dengan mengenakan tarif produk AS. China dapat mengenakan tarif USD 3 miliar terhadap barang-barang impor AS.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menambah Kekacauan

20161024-Menengok Proses Pembuatan Emas Batangan di Rusia-Rusia
Pekerja menggunakan mesin untuk memberikan nomor seri pada emas batangan di pabrik logam mulia Krastsvetmet, Rusia, 24 Oktober 2016. Krastsvetmet merupakan salah satu produsen terbesar di dunia dalam industri logam mulia (Reuters/Ilya Naymushin)

Sentimen lain yang mempengaruhi harga emas adalah penunjukan Trump kepada John Bolton sebagai penasihat keamanan nasional.

Bolton sebelumnya telah menganjurkan menggunakan kekuatan militer kepada Korea Utara dan Iran. Hal ini membuat pelaku pasar menimbang-nimbang apa yang akan terjadi ke depan.

Menambah kekacauan, ada periode ketegangan pada hari Jumat setelah Trump mengancam akan menghentikan belanja sebesar USD 1,3 triliun yang telah disahkan oleh Kongres.

"Ada ketegangan di semua tempat. Trump, Kongres dan beberapa lainnya yang memberikan tenaga kepada harga emas," jelas analis Logic Advisors, Bill O'Neill.

Emas memang menjadi instrumen investasi buruan di saat terjadi banyak risiko di pasar keuangan, saham maupun komoditas.

Harga emas naik 2,8 persen pada minggu ini, kenaikan mingguan terbesar sejak April 2016.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya