Sejumlah Isu yang Dibawa RI dalam Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018

Beberapa Isu yang dibawa RI terkait ekonomi syariah, dukungan terhadap UKM, serta strategi keuangan terkait penanganan risiko bencana.

oleh Merdeka.com diperbarui 17 Sep 2018, 17:26 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 17:26 WIB
Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah AM IMF - WBG
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menkeu Sri Mulyani (kanan) memberi keterangan di Jakarta, Selasa (13/3). Indonesia akan menjadi tuan rumah Annual Meetings IMF-Word Bank Grup (IMF-WBG). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta p Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan bahwa dalam pertemuan IMF-World Bank 2018 yang digelar di Bali, Indonesia akan mendorong beberapa isu strategis. Diantaranya adalah pembahasan terkait dengan strategi global untuk mendorong pembangunan infrastruktur di negara berkembang dan pembahasan terkait human capital.

Luhut menyebut, terkait upaya mendorong pembangunan infrastruktur, pemerintah menekankan secara khusus pada sektor urbanisasi. Mengingat, banyak negara berkembang termasuk Indonesia saat ini mengalami proses urbanisasi yang sangat pesat.

“Kondisi itu harus didukung dengan ketersediaan layanan publik untuk menjadikan wilayah urban sebagai kawasan yang layak huni dan memiliki potensi ekonomi untuk menyerap lapangan kerja,” kata Luhut dalam acara diskusi Forum Merdek Barat, Menakar AM IMF 2018, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/9/2018).

Dalam pembahasan human capital, dirinya menekankan kaitan pada kondisi di era disruption dari perkembangan ekonomi digital saat ini. Yakni, bagaimana menyiapkan generasi muda untuk dapat bersaing di era ekonomi digital.

"Sesuai Instruksi Presiden bahwa momentum kehadiran ’dunia’ ke Bali bulan Oktober 2018 wajib dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi dan wisata,” katanya.

Selain itu, Mantan Menko Polhukam itu juga mengungkapkan beberapa topik yang akan didorong oleh Indonesia di Annual Meetings. Beberapa diantaranya adalah terkait ekonomi syariah, dukungan terhadap UKM, serta strategi keuangan terkait penanganan risiko bencana.

Dirinya pun menegaskan, Indonesia juga perlu memastikan bahwa posisinya sebagai tuan rumah dan Ketua dari Development Committee Bank Dunia. Oleh karena itu, beberapa pembahasan tersebut harus dimanfaatkan untuk membantu penyelesaian masalah-masalah dunia di bidang ekonomi, keuangan, dan pembangunan.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ada 2.000 Pertemuan Bahas Isu Global di Pertemuan IMF-World Bank

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah AM IMF - WBG
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menkeu Sri Mulyani, Menkominfo Rudiantara, Gubernur BI Agus Martowardojo memberi keterangan terkait Annual Meetings IMF-Word Bank Grup (IMF-WBG) di Jakarta, Selasa (13/3). (Liputan6.com/JohanTallo)

Perhelatan pertemuan IMF-World Bank (WB) Annual Meetings 2018 di Bali pada Oktober 2018 akan membahas berbagai isu aktual global antara lain ekonomi digital, perubahan iklim dan urbanisasi.

"Untuk pertemuan sifatnya sangat besar, saya ingin menyampaikan perspektif, akan ada sekitar 2.000 meetings di forum ini, Topiknya adalah membicarakan pelbagai soal perekonomian dunia," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara.

Suahasil Nazara menyampaikan hal itu dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Menakar Manfaat AM IMF-WBG 2018”, bertempat di Gedung Juanda 1 Kementerian Keuangan, Jakarta, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (17/9/2018). 

Suahasil menuturkan, dari 2.000-an pertemuan itu, tapi ada yang menjadi inti pertemuan seperti yang digagas World Bank. Pertemuan itu tersebar di beberapa venue di Nusa Dua Convention Center dan sekitarnya. 

Kepala BKF menerangkan ada sejumlah topik penting yang ada di G20 atau hal lain seperti mengenai ekonomi digital. Hal lainnya adalah pembahasan mengenai urbanisasi di negara berkembang.

Di samping itu, menurut Suahasil juga akan ada pembahasan soal sumber daya manusia sebab Bank Duni sedang menyiapkan indeks terbaru yang menjadi pelengkap indikator ekonomi dan soal manajemen bencana. 

"Jadi rangkaian meetings itu tema besarnya mencerminkan kebutuhan riil di dunia termasuk di Indonesia. Kita akan mendiskusikan banyak sekali tantang ini," ujar Suahasil. 

Sebelumnya, perhelatan Annual Meetings IMF-World Bank ini digelar setiap dua tahun sekali di Washington DC Amerika Serikat namun sejak perhelatan ketiga digelar di luar Amerika Serikat.

Bank Dunia itu organisasi multilateral yang dimiliki 189 negara di dunia, termasuk Indonesia mempunyai saham di WB. Oleh karena itulah, Indonesia diberikan mandat menyelenggarakan AM IMF-WB ini. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya