Dorong Ekonomi, Pemerintah Harus Dukung Teknologi Digital

Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi digital yang baik dengan jumlah pengguna internet yang besar.

oleh Merdeka.com diperbarui 03 Okt 2018, 17:02 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2018, 17:02 WIB
Fintech
Ilustrasi fintech. Dok: sbs.ox.ac.uk

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah perlu mendukung dan mendorong perkembangan teknologi digital guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Generasi milenial akan membantu pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

"Selama jangka menengah dan panjang, rencana digital blue print pemerintah dan upaya untuk mengembangkan ekonomi digital akan memberikan dorongan lebih jauh terhadap kualitas pertumbuhan ekonomi," kata Ekonom UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja, dalam Konferensi Pers, di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (3/9/2018).

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi digital yang baik dengan jumlah pengguna internet, penetrasi pengguna media sosial, dan pelanggan telepon seluler yang besar.

"Sebagian besar pengguna adalah konsumen milenial yang merupakan generasi pertama ‘mobile first’ dan ‘mobile only’ di Indonesia," jelas dia.

Jumlah milenial, diperkirakan akan mencapai angka 94 juta pada tahun 2020, dan banyaknya perusahaan berbasis teknologi finansial dalam rangka melayani kebutuhan pelanggan yang semakin digital, akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital.

Dia menambahkan, berbagai kebijakan yang diluncurkan oleh pemerintah, dalam payung besar 16 paket reformasi ekonomi, termasuk pelonggaran peraturan dan proses bisnis, reformasi dan insentif perpajakan telah memberikan dukungan untuk memperkuat daya saing bisnis Indonesia.

"Jika perubahan struktural lebih lanjut berhasil diterapkan, dikombinasikan dengan peraturan untuk mendorong inovasi, kami memperkirakan bahwa kontribusi ekonomi digital secara keseluruhan dapat mencapai 3,3 persen dari PDB Indonesia pada 2022," tutup Enrico.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sri Mulyani Ajak Milenial Optimis Kembangkan Ekonomi Digital

Ilustrasi Fintech
Ilustrasi Fintech. Dok: edgeverve.com

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan potensi pengembangan ekonomi digital di Indonesia masih sangat luas. Hal ini dikarenakan masih besarnya pasar yang bisa digarap.

"Masih banyak kesempatan. Pengguna cell phone masih 67 persen, pengguna internet masih 50 persen. Orang belanja di online masih di bawah 40 persen," jelas dia di Epicentrum XXI, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).

Menurut dia, meskipun saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang berkembang menjadi unicorn di sektor ekonomi digital, peluang pasar tetap masih besar.

"Jadi walau ada Gojek atau Gopay, tidak berarti akan dikuasai oleh satu. Ekonomi digital di Indonesia masih baru tapi bertumbuh dengan cepat," kata dia.

Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa untuk dapat masuk dan berkembang dalam ekonomi, termasuk ekonomi digital, generasi muda harus optimis serta jeli dalam melihat potensi bisnis yang dapat dikembangkan ke depan.

"Bagaimana ekonomi digital di Indonesia. Karena ini masih baru, tergantung, Anda itu manusia pesimis atau optimis. Sama kalau saya bilang gelas ini separuh, ada yang bilang separuh penuh separuh kosong. Kalau anda optimis, pasti anda bilang ini masih baru, berarti masih banyak kesempatan," tegas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya