Gandeng Belanda, Humpuss Intermoda Bangun Kapal Keruk Jumbo

Pekerjaan pembangunan kapal, pengujian, dan uji coba akan dilakukan di galangan kapal milik ASY di Amsterdam, Belanda, dengan kapasitas muat material antara 3.000-4.000 m3

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2022, 11:15 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 11:15 WIB
humpuss-intermoda-131105b.jpg
PT Humpuss Intermoda Transportasi (HITS)

Liputan6.com, Jakarta PT Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan perusahaan jasa pembangunan kapal keruk asal Belanda, Amsterdam Shipyards B.V. (ASY).

Perjanjian itu diteken oleh CEO ASY Arnold Den Boon dan Direktur Utama HITS Kemal Imam Santoso di Belanda, Selasa, 31 Mei 2022.

Dalam perjanjian ini, HITS melalui salah satu anak usahanya, PT Humpuss Maritim (HUMI) akan membangun kapal TSHD (Trailing Suction Hopper Dredgers) dan menunjuk ASY sebagai pihak yang membangun, commissioning, dan pengiriman atas kapal tersebut ke Indonesia.

Pekerjaan pembangunan kapal, pengujian, dan uji coba akan dilakukan di galangan kapal milik ASY di Amsterdam, Belanda, dengan kapasitas muat material antara 3.000-4.000 m3. Rencananya, proyek ini akan mulai dilaksanakan pada tahun ini.

“Sesampainya saya di Indonesia, secara teknis kami akan diskusi secara intensif untuk pelaksanaanya baik dari sisi teknis maupun komersial,” tutur Direktur Utama HITS Kemal Imam Santoso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, kerja sama dengan ASY dengan pengadaan kapal keruk jenis TSHD ini juga sebagai bentuk transfer teknologi ke awak kapal Indonesia, sebagai anak bangsa.

Sementara itu, pada kuartal I 2022, Humpuss Intermoda Transportasi membukukan kinerja positif di mana pertumbuhan pendapatan membuat Perseroan berbalik untung selama tiga bulan pertama tahun ini.

Kemal menyampaikan hingga 31 Maret 2022, Perseroan meraup pendapatan usaha mencapai USD 25,74 juta atau setara Rp363,33 miliar (kurs Rp14.349 per dolar AS).

Angka tersebut melonjak 43,91 persen year-on-year (yoy) dari USD 17,89 juta atau sekitar Rp251,86 miliar (kurs Rp14.082 per dolar AS) pada periode yang sama tahun lalu.

Solidnya posisi topline masih ditopang oleh segmen bisnis jasa sewa kapal milik Perseroan. Secara rinci, jasa sewa kapal gas alam cair memberikan kontribusi sebesar USD 7,78 juta pada triwulan I-2022.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pendapatan

Dredger atau kapal keruk di Waduk Bili-bili (Liputan6.com/Fauzan)
Dredger atau kapal keruk di Waduk Bili-bili (Liputan6.com/Fauzan)

Selain menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Perseroan, jasa sewa kapal gas alam cair juga menjadi sub segmen bisnis dengan pertumbuhan terbesar, yakni sekitar 135,08 persen yoy dibandingkan dengan periode triwulan I-2021 dengan torehan USD 3,32 juta.

Sementara itu, pendapatan segmen bisnis HITS lain seperti jasa pengelolaan kapal, jasa pengelolaan awak kapal dan pusat pelatihan awak kapal kompak tumbuh masing-masing 242,71 persen, 4,96 persen, dan 71,53 persen menjadi sebesar USD 930.984, USD 366.673, dan USD 93.204.

Peningkatan pendapatan yang signifikan memberikan dampak positif bagi sisi bottomline HITS.

Hingga akhir Maret 2022, Perseroan berhasil memperoleh laba bersih sebesar USD 3,36 juta, dimana sebelumnya Perseroan mencatat rugi bersih senilai USD 730.979 pada kuartal I-2021.

Catatan positif lain ditunjukan pada posisi neraca keuangan Perseroan. Total ekuitas tumbuh secara tahunan dari USD 63,53 juta menjadi USD 67,64 juta.

Sementara total aset Perseroan hingga akhir Maret 2022 tumbuh 2,42 persen menjadi sebesar USD 228,99 juta.Penguatan juga terlihat pada posisi kas dan setara kas HITS dengan torehan UD 22,67 juta pada akhir Maret 2022. Pada periode tersebut, Perseroan meraih arus kas operasi USD 6,66 juta, arus kas investasi USD (3,39) juta, serta arus kas pendanaan USD 480.137.

Di kesempatan yang sama, HITS tampak gencar melakukan aktivitas investasi dengan menggelontorkan dana hingga US$3,39 juta sepanjang periode tersebut. Nilai itu melonjak 34,37 persen yoy dari akhir Maret 2021.

Adapun anak usaha HITS yang merupakan emiten pelayaran LNG pertama di Indonesia, PT GTS Internasional Tbk (GTSI) menunjukan kinerja serupa. Perseroan sukses membalikan rugi USD 2,02 juta pada kuartal I-2021 menjadi untung USD 1,27 juta pada tiga bulan pertama tahun ini.

Hal ini disebabkan oleh pendapatan yang meroket 140,82 persen yoy menjadi USD 10,45 juta atau setara Rp149,95 miliar pada kuartal I-2022 dari USD 4,34 juta atau sekitar Rp61,92 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

 

Bisnis Jasa Sewa Kapal

Sebagai catatan, segmen bisnis jasa sewa kapal gas alam cair menyumbangkan USD 8,09 juta pada triwulan I-2022. Disusul segmen unit penyimpanan dan regasifikasi terapung dengan perolehan USD 2,23 juta. Sedangkan, segmen tunda dan tambat memiliki nilai USD 26.900.

Adapun lini bisnis perseroan lainnya, yakni jasa pengelolaan kapal memberikan sumbangan sebesar USD 103.000.

Kemal yang juga merupakan Direktur Utama GTSI mengatakan bahwa catatan positif ini tidak lepas dari peningkatan kinerja operasional yang dilakukan Perseroan. Selain itu, kepercayaan para konsumen menjadi salah satu faktor penting bagi keberlangsungan Perseroan.

“Ke depannya kami akan terus meningkatkan kinerja operasional agar dapat memberikan manfaat terbaik bagi para pemegang saham kami dan juga bangsa Indonesia,” ujarnya.

Sejalan dengan kinerja keuangan positif yang berhasil diperoleh Perseroan, saham HITS ikut diapresiasi oleh pelaku pasar. Sepanjang tahun 2022 atau year-to-date (ytd), harga saham HITS saat ini telah melesat hingga 205,99 persen menjadi Rp1.175 per lembar saham.Sementara itu, saham GTSI melesat 7,02 persen menuju level Rp61 per lembar pada akhir sesi perdagangan Selasa, 31 Mei 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya