Tak Semudah Bitcoin, Tengok Tantangan Koin Kripto Lain Lewati Rekor Harga Tertinggi

Koin Kripto Ethereum (ETH) masih memerlukan dorongan untuk mencapai puncaknya, yakni ETH harus mengalami kenaikan sebesar 29,4 persen untuk mencapai angka USD 4,878 yang dicapai pada 10 November 2021.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Mar 2024, 16:47 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2024, 16:47 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin (BTC) dan sejumlah mata uang kripto terkemuka lainnya mendekati harga tertinggi sepanjang masa. Perkembangan kinerja kripto ini berkontribusi terhadap ekspansi ekonomi kripto hingga USD 2,32 triliun pada Kamis, 29 Februari 2024.

Dilansir dari Bitcoin.com, Sabtu (2/3/2024), saat ini, harga Bitcoin hanya berada 9,5 persen di bawah harga puncak USD 69,044 yang pernah dicapai 10 November 2021.

Namun, untuk mata uang kripto lainnya perlu bekerja keras untuk mendekati nilai puncak rekor tertinggi yang pernah dibukukan.

Ethereum (ETH) masih memerlukan dorongan untuk mencapai puncaknya, yakni ETH harus mengalami kenaikan sebesar 29,4 persen untuk mencapai angka USD 4,878 yang dicapai pada 10 November 2021.

Sama halnya untuk BNB juga memerlukan usaha yang lebih jauh, yakni setidaknya harus bisa naik sebesar 40,9 persen untuk melampaui ambang batas USD 686 dicapai pada Mei 2021.

Untuk Solana (SOL), aset kripto terbesar kelima berdasarkan kapitalisasi pasar, harus memperoleh 49,8 persen untuk melampaui level tertingginya di USD 259 per unit.

Berbeda dengan XRP telah mengalami peningkatan sebesar 17 persen selama 30 hari terakhir tetapi masih membutuhkan peningkatan substansial sebesar 81,9 persen untuk mencapai puncak baru.

Mata uang kripto Cardano (ADA) juga menghadapi lompatan signifikan, namun masih perlu naik 77,7 persen untuk melampaui rekor tertinggi sepanjang masa tiga tahun lalu.

Di sisi lain ada lonjakan signifikan sebesar 22 persen dalam 24 jam terakhir, dogecoin (DOGE) masih 82 persen di bawah puncak harga.

Longsoran (AVAX) berada 70,4 persen di bawah puncak USD 144 per koin yang dicapai lebih dari dua tahun lalu. Tron (TRX) membutuhkan kenaikan 39 persen, chainlink (LINK) membutuhkan kenaikan 62,5 persen, dan polkadot (DOT), aset kripto terbesar kesepuluh (tidak termasuk stablecoin) berdasarkan kapitalisasi pasar harus naik 84,2 persen untuk mencapai level tertinggi USD 54,98 yang tercatat di 4 November 2021.

Dengan demikian, di antara sepuluh klasemen teratas (tidak termasuk stablecoin), BTC jelas paling dekat untuk mencapai harga puncak sepanjang masanya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Bitcoin Terus Melonjak Jelang Halving, Kini Dekati Rp 1 Miliar

Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)

Nilai bitcoin (BTC) terus melanjutkan lonjakannya hingga di atas USD 63.000 atau Rp. 989,6 juta untuk pertama kalinya sejak November 2021.

Melansir CNBC International, Jumat (1/3/2024) harga Bitcoin sebelumnya sempat menyentuh USD 64,000 sebelum berbalik lebih rendah. Itu tepat di bawah level tertinggi sepanjang masa di USD 68,982.20.

Baik pasar naik maupun turun sama-sama terkejut dengan pergerakan harga Bitcoin yang tajam.

Ketika pedagang menggunakan leverage untuk menjual Bitcoin dan harga mata uang kripto naik, mereka membeli kembali Bitcoin dari pasar untuk menutup posisi mereka, yang mendorong harga naik dan menyebabkan lebih banyak posisi dilikuidasi.

Sebaliknya, pedagang yang bertaruh pada kenaikan harga harus menjual asetnya untuk menutupi kerugiannya.

Dengan rekor yang terlihat jelas, pasar semakin termotivasi untuk melihat level tersebut kembali terjadi. Bitcoin telah melonjak hampir 20 persen pada pekan ini saja, setelah jeda selama seminggu pada reli tahun ini.

 


Pulihnya Minat

Antoni Trenchev, salah satu pendiri bursa kripto Nexo, memperkirakan akan ada resistensi ketika harga Bitcoin mendekati USD 69,000, dan membangkitkan selera investor yang telah mengikuti reli tahun ini, khususnya investor ritel.

Menurut JPMorgan, minat mereka terhadap kripto telah pulih bulan ini setelah jeda pada Januari 2024.

Selain itu, investor juga memperkirakan bitcoin akan mencetak rekor baru tahun ini setelah peluncuran ETF membuat kelas aset lebih mudah diakses oleh investor institusional, dan dengan peristiwa halving jaringan yang akan datang, yang secara historis telah menyiapkan panggung untuk reli besar di bulan-bulan berikutnya.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya