Ilmuwan Rusia Ingin 'Hidupkan Kembali' Gajah Purba

Diharapkan suatu hari nanti hewan nenek moyang gajah ini akan kembali berjalan di muka bumi. Lewat perantaraan kloning.

oleh Indy Keningar diperbarui 02 Sep 2015, 17:42 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 17:42 WIB
Ilmuwan Rusia Mempelajari Kloning Mammoth
Diharapkan suatu hari nanti hewan nenek moyang gajah ini akan kembali berjalan di bumi.

Liputan6.com, Yakutsk Rusia punya di Siberia, yang khusus mempelajari DNA hewan. Diharapkan, nantinya binatang yang telah punah dan tinggal nama, bisa 'dihidupkan' kembali lewat kloning. Termasuk mammoth. Si gajah purba.

Laboratorium itu berada Yakutsk, yang sering disebut sebagai kota terdingin di dunia. Para staf akan  dikerahkan, untuk mencari sel-sel hidup dengan potensi kloning.

Direktur Museum Mammoth di Universitas Federal Timur Laut, Semen Grigoryev kepada pada majalah Ogonek mengungkapkan, prioritas mereka adalah membuat mammoth ada di muka Bumi.

Para ilmuwan ingin menghidupkan kembali mammoth (Reuters)

Seperti dikutip dari BBC, Institut Genomik Beijing dan perusahaan Bioteknologi Sooam Korea, menjadi pelopor kloning anjing, juga dilibatkan dalam studi ini.

Pada awal 2015, tim riset dari Harvard University mengungkapkan, mereka telah membuat salinan gen 14 mammoth berbulu pada genome gajah Asia.

Para ilmuwan Yakutsk berharap, 2.000 koleksi hewan prasejarah mereka, mulai dari kuda dan anjing primitif hingga mammoth, akan membantu mengidentifikasi jaringan sel untuk mengekstrak DNA yang diperlukan.

ilmuwan telah menguraikan sejumlah kode genetik mammoth berbulu, yang ditemukan di permafrost (Reuters)

Belum diketahui alasan jelas para ilmuwan menghidupkan kembali mammoth. Hewan yang tubuhnya 3 kali lipat ukuran gajah, dengan bulu tebal, dan gading yang panjangnya bisa mencapai 2 meter itu merupakan hewan es.

Pada masanya, mereka bisa bertahan hidup di lingkungan bersuhu udara -50 derajat Celcius.

Jika berhasil mengkloning mammoth, di era pemanasan global ini, ilmuwan harus mencari tempat yang sesuai untuk dijadikan habitat mereka.

Cara Mengkloning Mammoth

Mammoth berbulu diyakini mati sekitar 10.000 tahun lalu, meski sebagian ilmuwan berpendapat, sekelompok kecil hewan itu hidup lebih lama di Alaska dan di Wrangel Island, yang terletak di perairan Siberia, Rusia.

Sejauh ini, para ilmuwan telah menguraikan sejumlah kode genetik mammoth berbulu, dari bola rambut hewan itu yang ditemukan di permafrost --  tanah yang suhunya berada di bawah 0 derajat Celcius dalam waktu lama.

Ilmuwan yakin, mereka bisa mengkloning binatang itu jika sel hidup ada di tangan mereka.

Para ilmuwan telah membuat salinan gen 14 mammoth berbulu pada genome gajah Asia (Reuters)

Lalu, bagaimana kloning akan dilakukan?

Para ilmuwan akan mengganti sel telur gajah India dengan inti sel mammoth. Sehingga menghasilkan embrio baru dengan DNA mammoth.

Embrio itu kemudian akan ditanamkan ke gajah. Diharapkan, seekor mammoth bisa terlahir dari gajah yang hamil dalam waktu 22 bulan. (Ikr/Ein)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya