Agenda 3 Hari Kunjungan Jokowi di AS

Duta Besar Amerika Serikat (AS) Robert Blake menyambut baik lawatan Presiden Jokowi ke Washington pada 26-28 Oktober 2015.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 21 Okt 2015, 12:47 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2015, 12:47 WIB
Dubes AS Ajak Tokoh Islam Buka Puasa Bersama
Dubes AS untuk Indonesia Robert O Blake (kiri) memberikan keterangan pers dikediamannya, Jakarta, Rabu (24/6/2015). Kegiatan buka puasa tersebut untuk menjalin silaturahmi antara pemerintah AS dengan pemuka Islam Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat (AS) Robert Blake menyambut baik lawatan Presiden Jokowi ke Washington pada 26-28 Oktober 2015. Menurut dia, lawatan tersebut akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

Blake menjelaskan, kunjungan mantan Walikota Solo itu tak hanya memperkokoh hubungan antar-pemerintah. Tapi juga memperkuat hubungan pebisnis serta masyarakat di kedua negara.

Sebab, di Negeri Paman Sam, Jokowi dijadwalkan tak hanya bertemu pejabat pemerintahan tetapi juga direncanakan menemui sejumlah elemen masyarakat di AS.

"Pada Hari Senin, Pak Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Bapak Presiden (Barack Obama) lalu dia akan berinteraksi dengan beberapa pebisnis AS dan Pak Jokowi akan berbicara di Konferensi Kamar Dagang AS," ucap Blake di kantor kedutaan besar AS di Jakarta, Gedung Sarana Jaya, Rabu (21/10/2015).

"Pada Selasa (Jokowi) berpidato di lembaga think-thank serta melakukan pertemuan di Capitol Hill. Dan pada Rabu dia akan melakukan pertemuan di Silicon Valley," tambah dia.

Selain membicarakan soal jadwal Jokowi di AS, Dubes Blake turut menyebut akan ada sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani kedua negara. MoU yang disepakati mencakup kerjasama di beberapa area penting yang menjadi kepentingan bersama AS-RI.

"Substansi kunjungan ini adalah disetujuinya beberapa MoU yang akan mempeluas kerjasama kita di beberapa area kunci, seperti maritim yang merupakan area inti Presiden Jokowi, energi dan pertahanan," tutur dia.

"Dua presiden memperkuat kerjasama di beberapa area yang menjadi tantangan global, seperti peranan Indonesia di ASEAN Laut China Selatan dan upaya melawan perubahan iklim serta melawan ekstremisme," pungkas Blake. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya