Liputan6.com, Ankara - Israel dan Turki telah mencapai kesepakatan awal untuk berdamai serta memulihkan hubungan setelah mengalami ketegangan selama 5 tahun.
Kesepakatan itu ditandai kesediaan Israel membayar kompensasi kepada keluarga korban asal Turki yang tewas dalam serangan komando Israel terhadap sebuah kapal yang berusaha menerobos blokade Israel ke Jalur Gaza pada Mei 2010: Mavi Marmara.
Baca Juga
"Sebagai imbalannya, Turki akan mencabut semua klaim terhadap Israel dan akan mencegah kegiatan Hamas di wilayahnya," kata pejabat Israel yang tidak mau disebut namanya, dikutip dari BBC, Jumat (17/12/2015).
Advertisement
Dalam insiden di atas Kapal Mavi Marmara pada Juli 2010, sepuluh aktivis asal Turki tewas. Peristiwa itu kemudian ditindaklanjuti Turki dengan mengusir Duta Besar Israel untuk negeri itu dan membekukan semua perjanjian militer kedua negara.
Baca Juga
Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari pejabat kedua negara. Dilaporkan kesepakatan awal itu dihasilkan dalam pertemuan pejabat senior Israel dan Turki di Swiss.
Pejabat itu juga mengatakan kesepakatan kedua negara juga akan ditindaklanjuti dengan penunjukan duta besar baru dari kedua negara. Dalam pertemuan di Swiss itu, kedua pihak juga akan memulai pembicaraan terkait pipa gas alam dari Israel ke Turki.
Israel dan Turki merupakan sekutu sampai terjadi serangan mematikan terhadap armada bantuan yang mencoba mendobrak blokade Israel atas Gaza.**