Dikecam Paus Fransiskus, Ini Reaksi Donald Trump

Trump diketahui sangat jarang memuji lawan politik atau pengeritiknya.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 19 Feb 2016, 17:56 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2016, 17:56 WIB
Perangkat Google Untuk 'Singkirkan' Donald Trump
Donald Trump menyerukan boikot Apple karena Apple menolak membantu FBI terkait informasi pelaku penembakan. Tapi ia justru memakai iPhone.

Liputan6.com, Washington DC - Paus Fransiskus baru saja mengeluarkan pernyataan keras terhadap kandidat capres dari Partai Republik, Donald Trump. Pemimpin Umat Katolik dunia ini menyebut, sikap konglomerat nyentrik itu ridak mencerminkan seorang pemeluk Nasrani. 

Pernyataan mengejutkan dari Paus direspons oleh pengusaha properti tersebut. Balasan dari Trump pun sangat mengejutkan.

Jika biasanya Trump menanggapi komentar lawan politik atau pengritiknya dengan keras, hal itu tak berlaku kala dia membalas pernyataan Paus. Trump bahkan memuji sosok pria asal Argentina ini.

"Paus merupakan sosok yang begitu luar biasa," ucap Trump seperti dikutip dari Standard.co.uk, Jumat (19/2/2016).

"Saya begitu menghormati Paus, dia punya kepribadian yang sangat baik dan dia juga sudah melakukan tugasnya dengan begitu baik," sambung Trump.

Menurut dia, pernyataan keras dari Paus, dilontarkan karena kesalahan informasi. Trump mengatakan, usulannya soal pembangunan tembok di perbatasan Meksiko ditujukan agar perdagangan narkoba antar 2 negara bisa diberangus.

Sebelumnya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Trump bukanlah seorang Kristiani jika ia menyerukan deportasi imigran gelap dan berjanji untuk membangun dinding antara Amerika Serikat dan Meksiko.

"Seseorang yang hanya memikirkan membangun dinding, di manapun mereka berada, dan tidak membangun jembatan, bukanlah seorang Kristiani. Ini tak ada dalam Injil," kata Paus kepada wartawan yang meminta pendapatnya tentang proposal Trump.

Ketika ditanya apakah umat Katolik di Amerika harus memilih Trump, Paus keberatan menjawabnya.

"Sejauh apa yang Anda katakan tentang apakah saya akan menyarankan untuk memilih atau tidak memilih, saya tidak akan terlibat dalam hal itu. Saya hanya mengatakan bahwa dia bukan seorang Kristiani jika ia telah mengatakan hal-hal seperti itu," tegas Paus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya