Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi diguncang ledakan 3 bom lokasi berbeda. Insiden itu pun mendapat kecaman dari Presiden Jokowi.
"Atas nama rakyat Indonesia, saya menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam kepada keluarga korban dan pemerintah kerajaan Saudi Arabia," ucap Jokowi dalam keterangan persnya di Padang, Selasa (5/7/2016).
Baca Juga
Jokowi menyayangkan aksi peledakan bom di Madinah tersebut. "Atas nama apapun tidak dibenarkan, tidak ada yang namanya toleransi dengan aksi seperti itu, apalagi di Masjid Nabawi," ujarnya.
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan kesedihannya atas peristiwa ledakan bom yang terjadi belakangan ini di Turki, Bangladesh, Baghdad, Irak -- dan terakhir di Saudi.
Dalam waktu 24 jam terakhir, tiga ledakan mengguncang sejumlah titik di Arab Saudi. Aksi teror pertama yang berupa bom bunuh diri terjadi di depan Konsulat Jenderal AS di Jeddah pada pukul 03.38 dini hari waktu setempat.
Bomber dilaporkan tewas sementara dua petugas keamanan terluka dalam pengeboman di depan Konsulat Jenderal AS tersebut. Sementara itu, sebuah ledakan juga terjadi di kawasan Masjid Nabawi, Madinah.
Sejumlah media asing menyebutkan peristiwa itu sebagai bom bunuh diri, namun aparat keamanan setempat masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Dalam tragedi ini, seorang pelaku dan dua petugas polisi dilaporkan tewas.
Aksi teror juga melanda Masjid Syeikh Faraj Al'Umran di Kota Qatif, Arab Saudi. Hingga saat ini belum terdapat pernyataan resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait dengan tiga ledakan yang terjadi di negara itu.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas aksi teror ini.