Liputan6.com, Moscow - Sekelompok arkeolog berhasil menemukan sepasang fosil, yang diduga berasal dari Zaman Perunggu, di dekat Danau Baikal, Rusia.
Para ahli berspekulasi bahwa kedua kerangka manusia itu adalah pasangan suami istri, dikuburkan bersama untuk membuktikan cinta mereka.
Menurut para pencari sejarah kebudayaan material itu, dikutip dari Ancientorigins.net, Senin (18/7/2016), ada beberapa aspek unik ditemukan bersamaan dengan pasangan kerangka tersebut.
Advertisement
Tengkorak fosil pria yang diduga berasal dari peradaban Gazkov itu, dihiasi cincin batu giok putih dan sebuah soket -- penutup lubang -- pada salah satu matanya. Tiga penutup lubang lainnya juga ditemukan terletak di bagian dada pria itu.
"Ini mungkin ada kaitannya dengan kepercayaan mereka akan kehidupan setelah kematian," kata seorang arkeolog, Dmitry Kichigin.
Sampel tulang dari pasangan fosil tersebut dikirim ke Kanada untuk dianalisa lebih lanjut menggunakan radiokarbon. Namun, tim Rusia yang terlibat dalam penggalian tersebut percaya, kerangka-kerangka itu berusia antara 4.500 hingga 5.000 tahun.
"Di dalam liang kubur, kami menemukan tengkorak pria dan wanita, terbaring dengan kepala menghadap barat, dan saling berpegangan tangan, " kata Dmitry.
Kerangka sang pria ditemukan dalam keadaan utuh, tapi tidak dengan kerangka wanita -- hanya tersisa sebagian ke bawah.
Di dekat sang wanita, terdapat pisau batu giok besar, sepanjang 50 sentimeter dengan lebar 30 sentimeter.
Sebuah liontin merah dan gigi musk deer atau kijang kesturi ditemukan pada bagian tengkorak dan pergelangan kaki pria. Benda tersebut diduga digunakan sebagai hiasan topi dan alas kaki.
"Tes DNA akan dilakukan untuk mengetahui hubungan kedua kerangka itu. Apakah suami istri atau hanya memiliki hubungan darah," ujar Dmitry.
Situs tersebut terletak di tanjung Maloe More, selat yang memisahkan daratan dan pulau Olkhon, tak jauh dari pemukiman Chernorud sekitar 260 kilometer ke timur laut Irkutsk, Rusia.
Lokasi asli tempat penggalian itu dirahasiakan, untuk mencegah penggali amatir menemukan area kuburan kuno tersebut.
"Kami beruntung bisa menemukan satu kerangka dalam kondisi utuh, lengkap dengan dekorasinya. Ini adalah mimpi kebanyakan arkeolog," kata Dmitry.
"Akan lebih menarik lagi ketika menemukan alasan keberadaan pisau giok yang ditemukan pada kerangka wanita," ujar sang arkeolog.
Para arkeolog itu juga menemukan sebuah tas kulit kecil -- di antara batok lutut pria --berisikan beberapa peralatan logam.
"Tempat tersebut jelas bukan pemukiman, tapi lahan yang digunakan untuk ritual keagamaan dan kuburan kuno," kata dia.
Penelitian lebih lanjut akan segera dilaksanakan pada musim semi nanti.
"Kami menantikan penemuan menarik lainnya dari situs ini. Jadi kami berencana untuk melanjutkan pencarian hingga tahun depan," ujar Dmitry.
Arkeolog itu juga mengatakan, sejak zaman Neolitik, situs tersebut merupakan kuburan keramat dan suci.
Tempat peristirahatan itu menghadap ke perairan Danau Baikal, yang merupakan danau tertua dan terdalam di dunia.