3 Ledakan Guncang Afghanistan, 24 Orang Tewas

Taliban, yang kerap melakukan serangan di Kabul mengklaim sebagai dalang ledakan bom di Afghanistan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Sep 2016, 05:11 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2016, 05:11 WIB
Petugas mengevakuasi korban cedera dari lokasi ledakan bom di Afghanistan. (Reuters)
Petugas mengevakuasi korban cedera dari lokasi ledakan bom di Afghanistan. (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Ledakan bom kembali mengguncang ibu kota Afghanistan, Kabul. Puluhan orang menjadi korban dalam insiden tersebut.

"Menewaskan sedikitnya 24 orang, dan melukai 91 lainnya di dekat Kementerian Pertahanan," kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Selasa (9/6/2016).

Rumah sakit darurat Italia di Kabul melaporkan, bahwa mereka mengobati 21 orang yang terluka, empat di antaranya meninggal saat kedatangan.

Saleem Rasooli, kepala rumah sakit Kabul, mengatakan kepada CNN bahwa 24 orang tewas dalam serangan ledakan bom. Dengan korban luka 91 jiwa.

Media lokal melaporkan, bom pertama diledakkan dari jarak jauh, sedangkan yang kedua dipicu oleh seorang bomber bunuh diri.

"Seorang jenderal militer dan dua petugas polisi senior di antara korban tewas," ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan kepada BBC.

Taliban, yang kerap melakukan serangan di Kabul mengklaim sebagai dalang ledakan bom tersebut.

Wakil juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Mohammad Radmanish mengatakan bahwa penyerang bunuh diri menyerang ketika pasukan keamanan berkumpul di dekat kementerian untuk menangani ledakan pertama.

Saat malam tiba, ledakan keras lain terdengar di Kabul, diikuti oleh rentetan tembakan.

Sejauh ini belum ada informasi penyebab ledakan atau rincian identitas korban. Namun warga sipil, polisi dan tentara yang tewas dalam ledakan sebelumnya adalah karyawan kementerian yang hendak pulang kerja.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani mengutuk serangan tersebut. Ia mengatakan hal itu dilakukan oleh "musuh-musuh Afghanistan yang telah kehilangan kemampuan mereka untuk melawan pasukan keamanan dan Kementerian Pertahanan".

"Tujuan teroris untuk menyebarkan ketakutan," ungkapnya.

Serangan ledakan bom itu terjadi 11 hari setelah 13 orang, termasuk tujuh siswa, tewas dalam serangan oleh kelompok bersenjata di Universitas Amerika di Kabul.

Sementara itu, tak lama 2 ledakan yang mencederai sekitar 100 orang terjadi, CNN melaporkan ada ledakan bom ketiga menghantam Kabul.  

Belum diketahui pasti berapa banyak korban ledakan ketiga itu, pun tak jelas apakah ketiganya saling terkait.

Menurut keterangan dari seorang perwira polisi di lokasi kejadian, serangan terbaru terjadi di belakang bank Kabul di daerah kota Shar-e-Naw.

Petugas polisi itu menjelaskan, satu ledakan dilakukan oleh salah satu penyerang di dalam mobil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya