Pemimpin Tertinggi ISIS Sekarat Setelah Diracun?

Pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi bersama tiga pengikutnya dilaporkan berada dalam kondisi sekarat setelah diracun.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Okt 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 10:00 WIB
AS Gelontorkan Imbalan Rp 300 Miliar untuk Buru Dalang ISIS
Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS yang paling dicari Amerika Serikat. (News.com.au)

Liputan6.com, Mosul - Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi meregang nyawa setelah diracun oleh sosok misterius di Irak. Ia tak sendiri, tiga anggota senior ISIS juga disebut dalam kondisi sekarat akibat peristiwa itu. Demikian laporan yang dirilis The Sun dan dikutip news.com.au, Selasa (4/10/16).

Keempatnya disebut mengalami percobaan pembunuhan ketika berada di Al-Ba'aj, sebelah barat daya Mosul, kota terbesar ISIS di Irak. Para pentolan kelompok teroris itu pun segera dilarikan untuk mendapat perawatan ke sebuah lokasi rahasia.

Sementara itu, kantor berita Iran, FARS mengatakan, ISIS telah menangkap sejumlah orang demi mengetahui siapa dalang di balik aksi peracunan ini.

Al-Baghdadi sejak lama telah menjadi buron nomor satu dunia. Amerika Serikat (AS) memberi harga US$ 12 juta untuk kepala pemimpin ISIS itu.

Ia disebut bertanggung jawab atas tindak pemerkosaan dan penyiksaan terhadap seorang pekerja kemanusiaan AS, Kayla Mueller (26). Al-Baghdadi dikabarkan memaksa Mueller untuk menikah dengannya sebelum akhirnya memerkosa perempuan itu berkali-kali.

Mueller tewas dalam serangan udara pasukan Yordania terhadap ISIS pada Februari 2015 lalu.

Al-Baghdadi, bukan orang baru bagi Negeri Paman Sam. Pria itu sempat ditahan pasukan AS di Fallujah pada 2004 ketika invasi Irak berlangsung.

Ia dibebaskan enam bulan kemudian. Pada 2010 ia mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin ISIS.

Jika laporan terkait peristiwa peracunan yang dialami al-Baghdadi benar, maka ini bukan kali pertama ia sakit. Sebelumnya, ia sempat menderita luka akibat serangan udara AS yang dilancarkan di Suriah pada 2015.

Juni lalu, sempat muncul kabar bahwa ia tewas dalam serangan udara AS di Ibu kota ISIS, Raqqa. Namun kabar tersebut tidak benar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya