Liputan6.com, Pyongyang - Dua patung dari perunggu berdiri gagah di Bukit Mansu di Pyongyang, Korea Utara, menggambarkan dua pemimpin Korut Kim Il-sung dan Kim Jong-il.
Dalam banyak kesempatan, warga Korut meletakkan karangan bunga dan membungkuk hormat di depan patung kedua pemimpin. Para pengunjung yang mengambil foto wajib menampilkan keseluruhan patung. Tak boleh terpotong.Â
Sejumlah pihak menilai patung setinggi 22 meter itu merupakan simbol pemujaan terhadap Dinasti Kim yang berkuasa.
Advertisement
Baru-baru ini, sebuah situs propaganda di Korut, Uriminzokkiri mengklaim kelompok pembangkang Korut merencanakan menggunakan drone yang diisi bahan peledak untuk menghancurkan patung serupa yang ada di dekat perbatasan dengan Tiongkok.
Baca Juga
Menyebut kelompok tersebut sebagai 'sampah', Uriminzokkiri mengatakan, latihan terbang telah dilakukan dari perbatasan China.
Media tersebut juga mengklaim, rencana tersebut mendapat restu dari Presiden Korsel Park Geun-hye dalam upaya pengalihan isu dari skandal korupsi yang membuatnya dimakzulkan pekan lalu.
"Kami tak akan memaafkan siapa saja yang menodai pemimpin kami, tanpa ampun kami akan mengakhiri kehidupan mereka yang ambil bagian dalam kegiatan tersebut, bahkan jika kita harus mengejar mereka di seluruh dunia," demikian laporan Korut seperti dikutip dari BBC Kamis (15/12/2016).
Kepada situs berita dan analisis NK News, Park Sang-hak yang merepresentasikan kelompok pembangkang Fighters for Free North Korea mengklaim bahwa mereka berada di balik rencana serangan drone.
"Ini adalah operasi rahasia kami. Saya tak habis pikir bagaimana pihak Korut mengetahuinya," kata dia.
Park menambahkan, uji terbang berhasil mencapai patung di Hyesan, sebuah kota di perbatasan Korea Utara dengan China. Mereka mengancam akan meledakkannya jika Korut melakukan uji coba nuklir atau mengancam akan menyerang Korsel.
Namun, rencana tersebut dianggap tak realistis, demikian menurut salah satu ahli bahan peledak Korsel. Kepada NK News, ia mengatakan drone tak bisa membawa cukup bahan peledak untuk meledakkan sebuah patung dari logam.
Serangan terhadap dua patung tersebut justru akan memprovokasi ketegangan antara Seoul dan Pyongyang.
Pemujaan terhadap keluarga Kim -- baik dalam bentuk patung dan potret Kim Il-sung dan Kim Jong-il -- mirip dengan perlakukan terhadap simbol-simbol agama di tempat lain.
Merusak patung tersebut -- meminjam istilah Uriminzokkiri -- adalah serangan terhadap 'martabat tertinggi' di Korut.