CCTV Rekam Pelaku Aksi 'Horor' Pelecehan Seksual di India

Polisi menahan empat pria atas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan kepada seorang perempuan saat Malam Tahun Baru di Bangalore, India.

oleh Citra Dewi diperbarui 06 Jan 2017, 10:41 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2017, 10:41 WIB
Rekaman CCTV ungkap aksi 'horor' pelecehan seksual di India
Rekaman CCTV ungkap aksi 'horor' pelecehan seksual di India (BBC)

Liputan6.com, Bangalore - Polisi menahan empat pria atas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan kepada seorang perempuan saat Malam Tahun Baru di Bangalore, India.

Penahanan tersebut dilakukan pada Kamis, 5 Januari 2017, setelah polisi memeriksa rekaman CCTV. Dalam video itu, terlihat seorang pria melecehkan seorang perempuan di sebuah gang di dekat Kammanahalli.

Dalam sebuah konferensi pers, Komisaris Polisi Bangalore Praveed Sood mengatakan bahwa pihak berwenang sedang mencari dua pria lain yang terlibat dalam aksi tersebut.

"Enam orang tersangka telah menguntit korban selama empat hingga lima hari dan telah menunggu di luar rumahnya (sebelum insiden terjadi). Satu di antara enam orang benar-benar meraba-raba," ujar Sood.

Rekaman itu menunjukkan dua pria bermotor masuk ke dalam gang di mana korban sedang berjalan ke arah CCTV. Seorang pria turun dari sepeda motor, menarik korban, dan mendorongnya ke sepeda motor.

Dalam rekaman tersebut jelas terlihat bahwa perempuan itu mencoba melepaskan diri dari pria. Setelah bergelut dengan korban, pria itu kemudian memukulnya. Korban pun jatuh dan kedua pria itu lantas pergi.

"Aku meminta seluruh media tak bertanya detail korban," ujar Sood. Ia menambahkan bahwa perempuan itu agak mengalami trauma.

"Kami tak ingin membuatnya trauma lebih jauh," imbuh Sood.

Penahanan itu dilakukan setelah terdapat sejumlah laporan insiden serupa di sebuah distrik pusat bisnis Bangalore pada Malam Tahun Baru.

Pelecehan seksual massal di Bangalore saat menjelang Tahun Baru 2017. (Sumber thelogicalindian.com)

Media nasional India mengangkat kisah Bangalore Mirror yang melaporkan bahwa wartawannya menjadi saksi mata atas pelecehan seksual massal pada 31 Desember 2016. Salah seorang saksi mata mengatakan kepada CNN bahwa ia melihat segerombolan pria mencoba meraba-raba dan melecehkan setiap perempuan yang mereka lihat.

Namun polisi Bangalore bersikeras bahwa tak ada kasus pelecehan di kota selatan India itu. Mereka mengatakan tak ada keluhan yang dilayangkan.

Dikutip dari CNN, Jumat (6/1/2017), peristiwa itu telah menjadi berita utama di setiap saluran televisi nasional.

"Ini adalah pelecehan massal seksual, pelecehan massal di depan polisi. Jika saja pada saat itu polisi bertindak cepat, ketika itu terjadi, dan menyelamatkan perempuan...namun, melihat kamera CCTV ketika polisi ada...Aku rasa, itu benar-benar konyol," ujar aktivis hak-hal perempuan, Brinda Karat.

Di tengah sorotan masyarakat atas kasus tersebut, Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Karnataka, G Parameshwara kian menyulut emosi publik.

Sang menteri menyalahkan 'anak-anak muda' saat ini yang meniru kebudayaan Barat. Tak hanya pada pola pikir, tetapi juga cara berpakaian.

Beberapa hari setelahnya ia mengklarifikasi pernyataannya. Parameshwara mengatakan bahwa ungkapannya salah diartikan dan keamanan perempuan merupakan prioritas baginya dan polisi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya