30-1-1649: Eksekusi Mati Raja Charles I

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Charles selama memerintah tanpa adanya parlemen menuai protes panjang hingga menelurkan perang saudara.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 30 Jan 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 06:00 WIB

Liputan6.com, London - Hari ini, 30 Januari 1649 menjadi hari terakhir bagi seorang raja persemakmuran Inggris dan Skoltlandia, Raja Charles I. Ia dieksekusi mati dengan cara dipenggal karena dianggap berkhianat terhadap negerinya sendiri.

Charles I mulai naik takhta sebagai raja pada usia 25 tahun, tepatnya pada tahun 1625. Sejak itu, putra kedua dari pernikahan Raja James VI Skotlandia dengan Ratu Anne Denmark ini mengeluarkan sejumlah kebijakan kontroversial.

Pria yang lahir di Fife pada 19 November 1600 tersebut menikahi seorang permaisuri Prancis beragama Kristen Katolik yang dianggap melukai seluruh rakyatnya yang beragama Kristen Protestan. Langkah sang Raja menuai protes.

Selain itu, semasa kepemimpinannya, Raja Charles I telah berkali-kali berusaha melumpuhkan kewenangan parlemen yang saat itu bertugas untuk mengawasi kebijakan sang raja. Charles pada akhirnya melumpuhkan parlemen secara total, dan menjalankan pemerintahan secara tunggal.

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Charles selama memerintah tanpa adanya parlemen menuai protes panjang hingga menelurkan perang saudara.

Parlemen pun tak tinggal diam, dan mulai melancarkan perlawanan terhadap Raja. Di bawah komando Oliver Cromwell, parlemen membantu tentara Skotlandia sebagai kelompok pemberontak untuk menangkap Raja Charles I.

Setelah melakukan sejumlah perjuangan dan sejumlah strategi, kelompok pemberontak berhasil mengalahkan pasukan istana dan menangkap Raja Charles I pada tahun 1646. Sang Raja diadili pada tahun 1948.

Raja Charles I dijatuhi vonis hukuman mati karena dianggap melakukan pengkhianatan terhadap negerinya sendiri. Setahun kemudian, tepatnya 30 Januari 1949, Charles dihukum penggal.

Setelah itu, monarkhi kerajaan Inggris dihapuskan. Cromwell memegang kendali negara persemakmurah baru. Namun Cromwell meninggal dunia pada tahun 1658. Putranya, Richard tak mampu untuk mempertahankan takhta dan melarikan diri ke Prancis.

Inggris pada akhirnya kembali ke sistem Monarkhi. Kerajaan Inggris dipimpin Raja Charles II, putra Charles I. Jasad Cromwell yang sudah disemayamkan di pemakaman dikeluarkan dan dihukum gantung sebagai hukuman balas dari Charles II atas kematian ayahnya.

Sejarah lain mencatat pada 30 Januari 1933, Adolf Hitler diambil sumpahnya sebagai Kanselir Jerman. 30 Januari 1948, pemimpin spiritual dan politisi India Mahatma Gandhi dibunuh seorang ekstremis Hindu.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya