18-3-1937: Ledakan Gas Tewaskan 450 Siswa Sekolah Elite di Texas

Ledakan terjadi 13 menit sebelum kelas terakhir selesai. Diduga, percikan api yang menyebabkan insiden yang merenggut nyawa di Texas.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 18 Mar 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2017, 06:00 WIB
Ledakan gas di Texas
Ledakan gas di Texas

Liputan6.com, Austin - Tragedi ini bisa disebut sebagai bencana terbesar yang menimpa di sekolah SMU di Amerika Serikat sepanjang sejarah. Hari itu, 18 Maret 1937, pukul 15.17, sekitar 700 siswa dan 40 guru tengah berada di SMU New London, Texas.

Nahas, pada hari Kamis, 80 tahun lalu, gas alam yang tertanam di sekolah itu meledak.

 

Sekolah tersebut terhitung elite. Awalnya, lembaga pendidikan itu berada di kawasan miskin selama Depresi Besar. Namun, temuan ladang minyak mengubah segalanya. 

Nilai pajak pada tahun 1937 tumbuh menjadi US$ 20 juta, dan pendapatan tambahan dari 15 sumur minyak di distrik itu berkontribusi pada peningkatan fasilitas di sekolah seluas 8,4 hektar.

Sekolah itu meliput bangunan SD hingga SMU. Dilengkapi laboratorium kimia, auditorium dengan balkon luas dan workshop seni. Sebuah kompleks yang terhitung mewah untuk sekolah pada masa itu

Pada hari tragedi itu terjadi, gas meledak 13 menit sebelum kelas terakhir selesai. Diduga, percikan api yang menyebabkan ledakan gas yang sebenarnya telah bocor dari pagi. 

Ledakan itu secara serentak menewaskan lebih dari 400 siswa dan guru. Demikian dikutip dari Texas Monthly, untuk Today in History Liputan6.com kali ini. 

Orang-orang segera ke lokasi untuk menolong korban, ratusan siswa yang terluka diselamatkan dari reruntuhan bangunan.

Ajaibnya beberapa murid berhasil selamat tanpa luka sedikitpun. Sepuluh di antaranya ditemukan di bawah sebuah rak buku yang melindungi mereka dari runtuhan bangunan.

"Aku tengah berada di kelas ekonomi. Ada sekitar 30 murid di dalamnya. Kami berada di tingkat satu. Saat itu, aku tak ingat apa-apa karena tubuhku  terlempar ke luar dari jendela, dan ajaibnya aku hidup," kata Bud Watson salah satu korban selamat yang kala itu berada di kelas 8.

Dilaporkan, sebuah papan tulis besar di sekolah itu ditemukan utuh. Di atas papan itu tertulis, "Oil and natural gas are East Texas’ greatest natural gifts. Without them, this school would not be here and none of us would be learning our lessons."

Berikut video sehabis ledakan terjadi: 

Penyebab percikan yang membuat ledakan gas tak pernah ditemukan. Namun, dipastikan sekolah yang baru dibangun 1930 telah mengganti operator penyedia gas alam.

Tadinya, mereka membeli gas kering dari Union Gas. Namun biaya gas menghabiskan US$ 300 per bulan.

Untuk mengurangi beban, pihak sekolah mengganti operator penyedia Gas, Parade Oil Company. Yang mereka beli adalah gas basah.

Gas basah adalah jenis gas buang yang kurang stabil dan memiliki lebih residu dari gas alam. Pada saat itu, lazim bagi para pelanggan yang tinggal di ladang minyak menggunakan gas sejenis itu.

Reba Moseley yang saat itu menjadi murid kelas 9 mengatakan, "aku dan beberapa teman merasakan mata kami perih dari pagi. Kupikir hanya aku saja, karena kacamataku kerap kali bermasalah."

Barbara Page, salah satu murid selamat saat itu masih kelas lima. Ia ingat setelah ledakan, semua hening.

"Aku dan Carolyn temanku berhasil keluar dari reruntuhan. Kami hanya berdiri di situ. Tak tahu apa yang terjadi. Hanya keheningan bak kematian. Seperti berada di ruang hampa udara..., lalu baru kami melihat puluhan orang berdatangan, dan suara-suara terdengar," kenang barbara.

Akibat dari kelalaian itu, pemerintah memberikan paraturan agar seluruh gas diberi bau agar jika bocor akan segera tercium.

Selain tragedi ledakan ini, 18 Maret menjadi momentum sejumlah peristiwa bersejarah. Pada tahun 1913, Raja Yunani George I tewas dibunuh. Ia digantikan Konstantin I.

Lalu, tahun 1917, Jerman menenggelamkan kapal-kapal Amerika Serikat, City of Memphis, Vigilante, dan Illinois, tanpa peringatan.

Tanggal 18 Maret 1922, Mahatma Gandhi divonis 6 tahun penjara atas kasus pembangkangan sipil (civil disobedience) di India.

Dan pada tanggal yang sama tahun 1965, kosmonot Alexei Leonov menjadi orang pertama yang melakukan spacewalk atau berjalan kaki di angkasa luar, ketika ia keluar dari kapsul antariksa Voskhod 2 yang mengorbit di luar Bumi.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya