Robot Mobil Patroli Otomatis Siap Beroperasi di Dubai

Secara fungsional, robot itu tidak berbeda dengan robot sejenis yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan lain.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 01 Jul 2017, 17:03 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2017, 17:03 WIB
Autonomous outdoor security robot (O-R3)
Secara fungsional, robot itu tidak berbeda dengan robot sejenis yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan lain. (Sumber OTSAW)

Liputan6.com, Jakarta - Dubai membuat kendaraan patroli polisi yang mengemudi sendiri. Unit itu merupakan kelanjutan prakarsa Smart Dubai, setelah pada Mei lalu Kepolisian Dubai menugaskan petugas robot berbentuk manusia (humanoid).

Kali ini kesatuan tersebut menandatangani perjanjian dengan perusahaan OTSAW Digital dari Singapura untuk pengadaan sistem "autonomous outdoor security robot" O-R3 sebelum penghujung 2017.

Dikutip dari CNN pada Sabtu (1/7/2017), pihak OTSAW mengakui O-R3 sebagai robot keamanan luar ruang permukaan dan udara pertama di dunia.

Secara fungsional, unit humanoid itu tidak berbeda dengan robot sejenis yang diciptakan oleh perusahaan Knightscope dari California ataupun E-Patrol Robot Sheriff buatan China.

Basis roda robot itu hanya 120x60 sentimeter, tapi O-R3 dilengkapi dengan kamera-kamera definisi tinggi (high definition, HD) 360 derajat, pencitraan termal, pemindai laser dan lidar (light detecting and ranging).

Robot itu juga memanfaatkan teknologi SLAM (Simultaneous Localization and Mapping) untuk navigasi ke sekelilingnya, dan mengenali benda-benda yang berada hingga 100 meter jauhnya.

Brigadir Khalid Nasser Alrazooqi dari Kepolisian Dubai membenarkan kepada CNN bahwa perangkat pengintaian O-R3 akan dipakai untuk mengenali wajah, pencarian mobil, dan benda-benda yang terbengkalai tanpa pemilik.

Robot itu akan memberitahukan polisi di pusat komando, lalu datanya juga tersedia lewat aplikasi telepon pintar.

Dengan berat 125 kilogram dan memiliki kecepatan maksimum hanya 15 kilometer per jam, tentu saja O-R3 tidak bisa mengejar para pelaku kriminal. Tapi sistem itu punya kelengkapan lain, termasuk drone berkecepatan hingga 45 kilometer per jam yang bisa dikirim melacak tersangka.

Sejumlah fitur lain yang disebutkan dalam laman OTSAW adalah deteksi pelanggaran wilayah dan pemantauan faktor-faktor lingkungan, termasuk kadar CO2.

Brigadir Alrazooqi menambahkan, "Ia akan menjadi bagian sistem kepolisian IoT ("Internet of Things") yang tergabung dengan bagian lainnya."

Untuk permulaan akan ada 1 unit, tapi, "Akan bertambah jumlahnya setelah kami mendapatkan semua umpan balik dari kesatuan-kesatuan polisi."

Pabrik OTSAW menjelaskan kepada CNN bahwa Kepolisian Dubai secara prinsip telah menyetujui penggunaan hingga 100 unit sebelum 2020, dengan harga sewa bulanan senilai US$ 10 ribu per unit.

Selanjutnya, pabrikan itu mengaku sedang dalam pembicaraan dengan "beberapa badan-badan pemerintahan dari beberapa negara berbeda" terkait model sistem ini.

Penggunaan O-R3 tergolong mahal, namun menjadi bagian dari upaya Kepolisian Dubai untuk mengisi 25 persen kebutuhan kesatuan robot sebelum 2030.

Menanggapi sejumlah suara yang kurang mendukung, Kepolisian Dubai mengaku memiliki cita-cita besar.

Pada April lalu, Brigadir Alrazooqi mengatakan kepada CNN, "Kami nantinya berencana memiliki petugas dalam mobil-mobil tanpa pengemudi."

Untuk keperluan tersebut, kepolisian ingin bekerja sama dengan Tesla dan beberapa perusahaan lain yang tidak disebutkan namanya.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya