Liputan6.com, New Taipei City - Insiden penembakan terjadi di New Taipei City, Taiwan, pada Rabu waktu setempat. Dua orang dilaporkan tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.
Media lokal seperti dikutip dari The Straits Times, Rabu (20/9/2017), melaporkan bahwa tersangka yang diyakini berusia 20-an tahun, telah menyerahkan diri kepada polisi.
Baca Juga
Sebelumnya, tersangka disebutkan menyamar sebagai sukarelawan dan memasuki kuil Taiwan bersama dengan banyak orang lainnya. Ia lalu melepaskan tembakan ke arah kuil dan kerumunan orang sebelum melarikan diri.
Advertisement
Saat dia mencoba kabur, dia berbalik dan menembak tiga kali lagi ke arah kerumunan.
Ia lalu berhasil melarikan diri ke gang kecil sebelum akhirnya menyerahkan diri.
Menurut media lokal yang dikutip dari Daily Mail, pria bersenjata menembaki sebuah kuil yang sibuk di Taiwan. Insiden tersebut terjadi pada siang hari waktu setempat saat acara perayaan di sebuah kuil di New Taipei City.
"Kuil tersebut berlokasi di Rixin Jie di Distrik Tucheng," demikian laporan situs berita on.cc.
Apple Daily melaporkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat, saat pihak kuil tengah membagikan beras gratis sekitar 4.000 kg kepada masyarakat. Penembakan terjadi saat orang-orang mengantre.
Sejauh ini belum diketahui pasti nama kuil yang jadi lokasi penembakan tersebut.
Korban dalam peristiwa penembakan tersebut adalah dua pria berusia 19 dan 30 tahun. Mereka dibawa ke rumah sakit untuk perawatan darurat dalam kondisi kritis.
Tiga orang lainnya, seorang wanita berusia 60 tahun, pria berusia 60 tahun, dan seorang wanita berusia 50 tahun juga dilarikan ke rumah sakit.
On.cc melaporkan bahwa tuan rumah di kuil itu ada di antara dua orang yang terbunuh. Sementara, keponakan mantan politikus di Partai Progresif Demokratik terluka.
Polisi kini tengah menyelidiki kasus penembakan tersebut.
Mereka menduga si penembak adalah orang lokal "yang akrab dengan lingkungan sekitar". Penembakan tersebut diduga merupakan tindakan balas dendam pada Lin Lichang, keponakan politikus tersebut.