Liputan6.com, Denver - Polisi di Colorado, Amerika Serikat, sedang memburu seorang perempuan yang buang air besar di taman milik sebuah keluarga. Tak hanya sekali, perempuan itu melakukan aksinya berulang kali.
Aksi perempuan itu pertama kali diketahui oleh anak-anak Cathy Budde. Saat mengetahui bahwa seorang perempuan sedang buang air besar di taman rumahnya, mereka langsung memberi tahu ibunya.
"Mereka berkata, 'Ada perempuan yang buang air besar!' Aku lalu keluar dan berkata kepadanya, 'kamu serius?'," ujar Budde kepada KKTV.
Advertisement
Ia pun memarahi perempuan itu dan berkata, "Kamu buang air besar di sini di depan anak-anakku?" Namun, perempuan itu hanya meminta maaf.
Baca Juga
Budde meyakini bahwa perempuan itu tak akan mengulangi aksinya lagi karena malu.
Namun, keluarga Budde terus menemukan tinja beserta sejumlah tisu kotor. Tak hanya di taman, pelaku perempuan itu juga buang air besar di trotoar setidaknya seminggu sekali selama tujuh minggu berturut-turut.
Suatu ketika, Budde berhasil memotret perempuan berambut cokelat tersebut. Kala itu, ia sedang memakai tank top abu-abu dan celana pendek.
Keluarga Budde menyebutnya 'The Mad Pooper'.
Budde pun telah memasang selebaran yang meminta perempuan itu berhenti melakukan aksinya. Namun, perempuan itu tak kunjung menghentikan aksinya.
Putus asa, Budde akhirnya menghubungi Departemen Kepolisian Colorado Springs yang mengatakan bahwa perempuan tersebut dapat menghadapi tuduhan atas tindakan tak senonoh.
Peristiwa Aneh yang Tak Pernah Terjadi Sebelumnya
Aksi perempuan tersebut untuk buang air besar sembarangan tak masuk di akal. Pasalnya, di daerah tersebut terdapat toilet umum, beberapa di antaranya ada di taman dan pom bensin.
"Ini adalah aksi yang disengaja," ujar Budde kepada KKTV.
Taman dan jalan rumah keluarga Budde bukan satu-satunya tempat yang menjadi sasaran aksi perempuan itu. Sejumlah tetangganya mengatakan, perempuan itu juga kedapatan sedang buang air besar di halaman belakang rumahnya.
Letnan Howard Black mengatakan bahwa selama 35 tahun bertugas di Departemen Kepolisian Colorado Springs, ia belum pernah melihat aksi semacam itu.
"Jika ini masalah kesehatan mental, ia tetap harus bertanggung jawab, tapi kami ingin membantunya," ujar Black kepada The Washington Post.
Black mengatakan bahwa saat ini pihak kepolisian mencoba untuk mengidentifikasi perempuan tersebut.
Advertisement