Liputan6.com, Paris - Kurang lebih pukul 11.00 lewat pada 1 Desember 1990, para pekerja konstruksi mengebor dinding terakhir untuk menggabungkan dua bagian dari Terowongan Channel. Kelak peristiwa itu merupakan momentum menghubungkan Inggris dan Prancis untuk pertama kalinya sejak Zaman Es, sekitar 8.000 tahun yang lalu.
Usai pengeboran dilanjutkan hingga dihasilkan sebuah lubang cukup besar yang memungkinkan kendaraan melintas, para pekerja konstruksi bersorak-sorai. Mereka merayakan momen tersebut dengan saling bertukar bendera dan bersulang sampanye -- mungkin itu adalah satu-satunya waktu di mana sampanye diizinkan di tempat kerja.
Baca Juga
Orang Inggris pertama pun melintasi terowongan dan di wilayah Prancis, paspor mereka dicap. Adegan serupa juga terjadi di sisi Inggris, di mana warga Prancis melaju ke Folkstone, Kent, untuk menyelesaikan prosedur imigrasi.
Advertisement
Menteri Transportasi Inggris Malcolm Rifkind merupakan salah satu orang yang pertama melintasi Terowongan Channel. Kepada BBC ia mengatakan, "Kontak fisik yang telah dicapai antara Inggris dan Prancis saat ini merupakan gejala dari banyak perubahan yang telah kita alami dalam 20 tahun terakhir. Itu terus terjadi dan berlanjut dengan kecepatan yang semakin tinggi."
Sementara itu, seperti dikutip dari History, gagasan tentang Terowongan Channel bukanlah hal baru. Ide ini telah diusulkan terhadap Napoleon Bonaparte. Namun baru pada akhir Abad ke-20, teknologi yang diperlukan dikembangkan.
Pada tahun 1986, Inggris dan Prancis menandatangani sebuah perjanjian yang mengesahkan pembangunan terowongan yang melintasi Folkestone, Inggris dan Calais, Prancis. Dan selama empat tahun ke depan, hampir 13 ribu pekerja menggali terowongan dengan kedalaman rata-rata 45 meter di bawah permukaan laut.
Terowongan Channel akhirnya dibuka untuk publik pada 6 Mei 1994. Hadir dalam peresmian perdananya adalah Ratu Elizabeth II dan Presiden Francois Mitterrand. Perusahaan bernama Eurotunnel memenangkan konsesi 55 tahun untuk mengoperasikan 'Chunnel' -- singkatan dari Channel Tunnel.
Dalam peristiwa terpisah, 1 Desember 1973, Perdana Menteri Israel sekaligus bapak pendiri negara itu, David Ben-Gurion, wafat di usia 87 tahun. Ia meninggal karena pendarahan otak yang dialami dua pekan sebelum kematiannya.
Pada 1 Desember 1862, Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln, menemui Kongres dan menyampaikan gagasan melalui sebuah pidato yang dianggap tabu waktu itu.
Dalam pidatonya, Lincoln menginginkan adanya perubahan kebijakan terkait perbudakan. Dengan tegas ia meminta seluruh budak yang ada di wilayah pemberontak harus segera dibebaskan.