Liputan6.com, Singapura - Bagian atap di Bandara Internasional Changjiang Nanchang di China ambruk pada Minggu, 4 Maret 2018 waktu setempat. Saat itu, tengah terjadi angin kencang dan hujan deras, demikian dilaporkan media setempat.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (5/3/2018), dari kantor Berita China, tak ada yang terluka dalam insiden yang terjadi di pintu masuk gedung kedatangan Terminal 2 sekitar pukul 15.30.
Baca Juga
"Struktur utama terminal tidak terpengaruh dan penerbangan berjalan seperti biasa,"Â kata pemberitaan tersebut lagi.
Advertisement
Kecepatan angin pada hari itu dilaporkan melampaui 30 km per detik.
Video yang beredar di media sosial China menunjukkan bagian atap yang mengelupas dan jatuh menimpa beberapa mobil di bawahnya.
Orang yang lewat dan para pelancong pun terkejut bukan main melihatnya.
Bandara yang dibuka pada 1999 itu merupakan bandara terbesar di Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi.
Berikut ini rekaman detik-detik saat atap tersebut ambruk.
Atap Masjid Ambruk
Peristiwa serupa pernah terjadi di Pakistan. Atap sebuah masjid di Pakistan tiba-tiba runtuh, saat jemaah sedang salat di dalamnya. Dilaporkan ada 30 orang ketika bagian atas bangunan itu ambruk.
BBC yang dikutip 10 September 2014 memberitakan, tim penolong di Kota Lahore, Pakistan telah menemukan 24 orang dari reruntuhan sebuah masjid. Tujuh orang berhasil diselamatkan dari puing-puing rumah ibadah itu. Pencarian korban pun dilanjutkan hingga selesai.
Bencana di kawasan padat penduduk Daroghawala ini terjadi pada Selasa 9 September, setelah angin kencang berembus di atap masjid.
Aparat mengatakan, gedung itu memang sudah sangat tua, meski bagian luarnya baru saja direnovasi.
"Menurut warga setempat, semua korban telah ditemukan. Tapi kami akan terus melakukan pencarian, hingga semua puing berhasil diangkat," kata kepala wilayah Lahore, Mohammed Usman.
Insiden bangunan runtuh juga terjadi pekan lalu, setelah hujan lebat mengguyur kota itu. Sebanyak 24 orang dilaporkan tewas tertimpa puing.
Pada 2012, sedikitnya 17 orang, termasuk perempuan dan anak-anak tewas setelah pabrik tempat mereka bekerja meledak akibat ledakan gas.
Banyaknya bangunan runtuh disebut-sebut karena tingkat keamanan bangunan di Pakistan sering kali di bawah standar.
Advertisement