Film Ini Bukti Kerja Sama Ilmuwan AS dan China Melestarikan Panda di Alam Bebas

Dokumenter berjudul Pandas, bercerita tentang program kerja sama ilmuwan AS dan China untuk memperkenalkan alam bebas kepada Panda.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2018, 09:09 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2018, 09:09 WIB
Aksi menggemaskan panda bernama Yuan Meng bersama induknya (AFP)
Aksi menggemaskan panda bernama Yuan Meng bersama induknya (AFP)

Liputan6.com, Beijing - Meski menjadi ikon fauna untuk China, namun, kegemilangan status panda tak selaras dengan jumlahnya di alam bebas.

Di alam bebas, panda hanya berjumlah kurang dari 2.000 ekor, sebagian besar tinggal di pegunungan China di provinsi Sichuan, Shaanxi dan Gansu.

Para ilmuwan di Pangkalan Panda Chengdu di provinsi Sichuan selama bertahun-tahun telah berupaya untuk meningkatkan populasi panda yang hidup di kandang atau alam buatan. Demikian seperti dikutip dari VOA (2/4/2018).

Kini, sebuah film dokumenter berjudul Pandas, bercerita tentang sebuah program untuk memperkenalkan alam bebas kepada beberapa hewan pemakan bambu tersebut.

Dokumenter itu juga menggambarkan bagaimana para ilmuwan berupaya memperkenalkan panda yang biasa hidup di kandang ke alam bebas.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Kisah Inspiratif

Panda Lumi
Panda wanita Jin Bao Bao, bernama Lumi dalam bahasa Finlandia bergelantungan di pohon saat bermain salju di kandangnya selama pembukaan Resort Snowpanda di Kebun Binatang Ahtari, di Ahtari, Finlandia, (17/2). (AFP Photo/Lehtikuva/Roni Rekomaa/Finland Out)

Kisah inspiratif dokumenter itu berdasar pada pengalaman biolog satwa liar Huo Rong dari Chengdu China dan biolog sekaligus penulis Ben Kilham dari Amerika Serikat. Spesialisasi mereka adalah melepaskan beruang-beruang hitam yang sudah tidak punya orangtua ke alam bebas.

"Huo Rong sudah beberapa kali berkunjung ke tempat ini dan bertemu dengan beruang-beruang hitam," kata Kilham.

"Kunjungan pertamanya ke tempat inilah yang membuatnya menyadari kalau panda-panda juga bisa dikembalikan ke alam bebas."

Film itu menunjukkan bagaimana Huo Rong, Kilham dan ahli biologi satwa liar berkebangsaan Amerika Jake Owens bekerja untuk memilih dan menyiapkan seekor panda betina yang bernama Qian Qian.

Film ini ditulis dan disutradarai juga oleh Drew Fellman, yang bekerja dengan Global Cause Foundation, LSM berbasis di AS, bekerja sama dengan pangkalan penelitian panda di Chengdu untuk menyelamatkan hewan-hewan yang terancam punah.

Fellman tahu tentang upaya Kilham mengembalikan beruang hitam ke alam bebas dan ingin mendokumentasinya upayanya yang sama dengan panda. Ia mengatakan pada VOA tantangan pertamanya adalah membangun rasa percaya yang dibutuhkan di antara orang-orang yang terlibat agar film ini bisa dibuat.

"Kita harus mendapatkan kepercayaan mereka dan begitu juga sebaliknya," kata Fellman.

"Kami ingin memastikan mereka benar-benar memberikan akses yang dibutuhkan pada kami untuk membuat film ini dan mereka juga ingin memastikan cerita mereka diceritakan dengan sebenar-benarnya."

Selama dua tahun, ahli biologi satwa liar Owens bekerja dengan Qian Qian di hutan bambu di Chengdu. Akhirnya Qian Qian meninggalkan tempat tinggalnya untuk pertama kalinya. Owens mengatakan pada VOA bahwa tujuan utama membangun tim dan bekerja dengan ilmuwan China adalah: membantu meningkatkan jumlah panda liar.

"Itu tujuan utama proyek ini, yaitu melepaskan panda yang dilahirkan dari ibu yang lahir di kandang, dan dirawat oleh manusia, ke alam liar," kata Owens.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya